Rintis Desa Wisata, Cepokokuning Batang Suguhkan Aliran Sungai Lojahan – Liputan Online Indonesia

Rintis Desa Wisata, Cepokokuning Batang Suguhkan Aliran Sungai Lojahan - Liputan Online Indonesia. Foto : Diskominfo Batang

BATANG, liputanbangsa.com – Aliran sungai yang deras dengan bebatuan serta pepohonan rindang menyuguhkan suasana yang asri bagi para wisatawan yang datang hanya untuk bersantai atau memacu adrenalin di sepanang sungai Lojahan yang berlokasi di Desa Cepokokuning, Kabupaten Batang.

Melihat potensi alam yang begitu menarik itu, Pemerintah Desa Cepokokuning saat ini tengah merintis destinasi wisata dengan konsep wisata air memanfaatkan Sungai Lojahan dengan sumber air yang melimpah dan pemandangan alamnya masih alami.

Melalui Bumdes Cempaka Mulia potensi itu akan diberi nama Ceko Agro Park Batang, yang diharapkan bisa menjadi salah satu ikon wisata di Kabupaten Batang.

Geliat wisata rintisan Ceko Agro Park pun mendapat dukungan dari berbagai pihak mulai dari Disparpora Batang hingga Wakil Ketua DPRD Batang Nur Untung Slamet.

Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Batang Yarsono mengatakan, geliat yang ditunjukkan Desa Cepokokuning ini menghadirkan desa wisata sangat luar biasa, karena semua unsur masyarakat di sini mendukung dan terlibat.

“Bahkan struktur organisasi BUMDesnya ada berbagai posisi manager yang membidangi, menjadikan BUMDes Cempaka Mulia milik Desa Cepokokuning ini cukup profesional,” tuturnya saat meninjau lokasi Ceko Agro Park, Minggu (22/1/2023).

Rintis Desa Wisata, Cepokokuning Batang Suguhkan Aliran Sungai Lojahan – Liputan Online Indonesia. Foto : Diskominfo Batang

Lebih lanjut dijelaskannya, untuk bisa menjadi desa wisata ada tiga kategori yaitu rintisan, berkembang, dan maju yang mana untuk meningkatkannya perlu beberapa syarat dan assesment dari Disparpora dan Bupati.

Sehingga pada wisata ini, tinggal bagaimana mengurus persyaratan pengajuan desa wisata yang mengharuskan ada lembaganya.

Potensi prospek ke depan kalau dikelola dengan baik bersama orang-orang yang luar biasa bisa maju dibanding desa lainnya.

“Rintisan desa wisata di Kabupaten Batang saat ini sudah berjumlah 32 desa rintisan dan desa wisata itu ada tiga kategori yakni rintisan, berkembang dan maju,” terangnya.

Yarsono pun berharap Desa Cepokokuning bisa serius mengurus desa wisata ini, dari rintisan, berkembang bahkan bisa menjadi desa wisata maju dan menjadi ikon Kabupaten Batang lantaran potensinya cukup bagus.

Wakil Ketua DPRD Batang, Nur Untung Slamet sangat mendukung wisata Ceko Agro Park.

Menurutnya, potensi ini sangat luar biasa dengan pemandangan alamnya yang masih asri, dan cocok untuk wisata rafting.

Ia pun menyerukan kepada Pemkab untuk bisa memberikan perhatian khusus apalagi lokasi wisata ini berada tidak jauh dari Batang kota.

“Saya sangat mendukung sekali, apalagi lokasinya dekat di Batang kota, ini yang perlu diperhatikan oleh Pemkab, jangan sampai wisata yang ada lokasinya dekat ini tidak dilirik,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Bumdes Cempaka Mulia, Ipung Dasmui mengatakan saat ini pihaknya masih terus fokus mengembanhkan potensi wisata Sungai Lojahan atau Ceko Agro Park.

“Sesuai arahan Pak Kades Insya Allah rintisan desa bisa maju jika semua lembaga dan masyarakat mendukung, tugas Bumdes hanya mengelola saja, untuk pembangunan dilakukan oleh desa, dan setelah jadi makan kita yang mengelola,” terangnya.

Ipung menjelaskan saat ini Ceko Agro Park belum bisa dibuka sebagai tempat wisata, biasanya pengunjung datang untuk menikmati suasana dan sekedar bermain air.

“Untuk saat ini belum dibuka sebagai tempat wisata, namun memang kalau jumat, sabtu, minggu pengunjung ada yang datang sekedar bermain air dengan menyewa ban Rp 3 Ribu sepuasnya, dan menikmati suasana di tenda yang telah disediakan hanya Rp 10 ribu seharian,” ujarnya.

Sementara itu, Ipung menyebut dalam pengembangan wisata sesuai RAB dibutuhkan dana sebesar Rp 4 Miliar.

Pihaknya pun fokus dalam anggaran dana desan yang mana sudah dianggarkan pemdes setempat sebanyak Rp 120 Juta untuk penyertaan modal dan Rp 150 Juta untuk infrastruktur jalan.

“Saat ini pengembangan akses infrastruktur wisata sudah 50 persen sesuai masterplan, semoga rintisan wisata ini bisa terus berkembang hingga nantinya menjadi desa wisata ikon Cepokokuning yang bisa menarik wisatawan,” pungkasnya. (dian/lbi)

 

Beranda

Bydian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *