Rumah Domes ala Teletubbies Yogyakarta Dipercaya Bisa Anti-Gempa – Liputan Online Indonesia

YOGYAKARTA, liputanbangsa.com Rumah umumnya berbentuk kubus, balok, atau gabungan keduanya dengan atap segitiga.

Di Yogyakarta, ada rumah berbentuk kubah layaknya rumah Iglo Suku Eskimo. Rumah-rumah ini juga diklaim tahan gempa.

Rumah tersebut dinamakan ‘Rumah Domes’ yang terletak di Dusun Ngelepen, Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

 

Dibangun Akibat Gempa Tahun 2006

Melansir situs resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), Minggu (3/12/2023), rumah tersebut dibangun atas inisiasi Domes for The World Foundation (DFTW) akibat gempa bumi yang melanda DIY pada 27 Mei 2006.

DFTW merupakan sebuah organisasi nonprofit asal Texas, Amerika Serikat. Rumah-rumah tersebut dibangun oleh DFTW yang bekerja sama dengan World Association of The Non-Governmental Organizations (WANGO) setelah mengantongi izin dari Pemerintah Kabupaten Sleman.

Rumah-rumah yang berdiri di atas tanah seluas 2,3 hektare tersebut kemudian dikenal sebagai ‘Rumah Domes’.

Ada sekitar 71 bangunan rumah dan juga berbagai fasilitas publik, seperti musala, toilet umum, gedung aula, dan fasilitas kesehatan.

 

Struktur Rumah Domes

Setiap rumah domes dibangun dua lantai di atas lahan seluas 38 m². Pada lantai satu, terdapat ruang tamu, dua kamar tidur, ruang makan, dan dapur. Sementara itu, lantai dua digunakan sebagai ruang keluarga.

Setiap rumah domes memiliki dua pintu di bagian depan dan belakang. Selain itu, ada empat jendela yang terletak di kamar tidur dan fasad rumah.

Rumah tersebut juga dilengkapi dengan ventilasi udara di bagian puncak dan saluran air di dapur.

 

Didesain Agar Anti-Gempa

Rumah domes dirancang agar tahan terhadap gempa, lho! Melansir Gudegnet, Minggu (3/12/2023), rumah ini bisa tahan terhadap gempa karena tidak adanya sambungan yang merupakan titik lemah dari bangunan.

Rumah domes juga mampu menahan terpaan angin hingga berkecepatan 450 km/jam.

Kemampuan rumah-rumah tersebut dalam menahan terpaan angin kencang tidak begitu berpengaruh karena terletak di kawasan yang beriklim tropis.

 

Jadi Destinasi Wisata Yogyakarta

Selesai dibangun pada tahun 2007, dusun tempat rumah domes berlokasi kemudian disebut ‘New Ngelepen’.

Awalnya, rumah domes ditujukan sebagai relokasi korban gempa. Namun, karena keunikannya, rumah-rumah tersebut kini dijadikan sebagai destinasi wisata.

Desa Wisata Domes ramah anak-anak dan keluarga, serta menerima pengunjung yang berasal dari dalam dan luar wilayah Yogyakarta.

Pengunjung harus membayar biaya retribusi sebesar Rp 5.000 untuk bisa melihat rumah-rumah ala Teletubbies ini.

Sementara itu, untuk bisa masuk ke dalam rumah, pengunjung harus membayar sebesar Rp 10.000. Desa wisata ini dibuka setiap hari mulai pukul 07.00-18.00 WIB.

Demikianlah penjelasan mengenai rumah domes yang terletak di Yogyakarta. Semoga informasinya bermanfaat!

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *