Siswi Iran Alami Keracuan Massal, Begini Kesaksian Para Korban – Liputan Online Indonesia

iranSiswi Iran Alami Keracuan Massal, Begini Kesaksian Para Korban - Liputan Online Indonesia. Foto: dok.rmol.id

liputanbangsa.comAFP melaporkan siswi di Iran alami kesulitan bernapas, mual, dan virgo setelah merasakan bau tak sedap. Usai diselidiki, ratusan siswi tersebut terindikasi alami keracunan secara misterius dalam tiga bulan belakangan.

Sejumlah korban menceritakan pengalamannya ketika mengalami keracunan.

“Bau yang sangat tak sedap menyebar. Saya pusing dan jatuh ke tanah,” ucap seorang siswi ke salah satu stasiun televisi di Iran.

Parastou, salah seorang siswa lainnya di Kota Borujerd juga mengalami mual dan sakit parah di bagian dada, sementara kakinya kebas saat keracunan.

“Kebanyakan siswa memang menderita gejala seperti sakit kepala, masalah pernapasan, lesu, dan hipotensi.” ujar dokter di salah satu rumah sakit di kota itu.

Pihak internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa pun merasa khawatir akan insiden keracunan massal ini. Untuk menuntut kejelasan terkait alasan peristiwa itu terjadi, warga Iran pun melakukan bemontrasi di depan kantor gubernur Qom.

Associated melaporkan bahwa kasus keracunan ini sebenarnya sudah mengguncang sejak November tahun lalu, tapi pemerintah tak pernah mengakui. Mereka baru buka suara setelah kekhawatiran meluas beberapa pekan terakhir.

Dugaan awal para siswi itu diracun ialah karena sejumlah pihak ingin sekolah-sekolah khusus perempuan ditutup, menurut Wakil Menteri Kesehatan Iran, Younes Panahi, pada pekan lalu.

“Setelah sejumlah kasus keracunan siswa di sekolah-sekolah di Qom, ditemukan bahwa sejumlah orang ingin semua sekolah, terutama sekolah perempuan, ditutup,” ujar Panahi kepada IRNA, Selasa lalu.

Sementara itu, anggota parlemen di komite pendidikan parlemen Iran, Ali Reza Monadi, menyebut keracunan ini disengaja.

“Keberadaan keinginan jahat untuk mencegah anak perempuan mendapatkan edukasi merupakan bahaya serius dan ini dianggap sebagai kabar buruk,” ucapnya.

Berdasarkan situs berita Sharg, sejumlah sekola ditutup akibat dari kejadian ini dan sejumlah orang tua melarang anaknya ke sekolah.

Beberapa pihak menduga sejumlah pihak sengaja meracun para siswa sebagai balasan karena memprotes aturan wajib hijab.

Aktivis HAM Iran, Masih Alinejad, kepada The Guardian mengatakan, “Menurut saya, serangan kimia ini merupakan balas dendam oleh Iran terhadap perempuan berani yang menolak wajib hijab dan mengguncang Tembok Berlin dari [Ayatollah Ali] Khamenei,” katanya. (afifah/lbi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *