Studi Stanford University Sebut Orang Indonesia Peringkat 1 Paling Malas Jalan Kaki – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comSering dijumpai, wisatawan asing kaget dengan gaya hidup orang Indonesia yang sering berkendara motor kemanapun bahkan untuk sebuah jarak yang dekat.

Fenomena ini menjadi pertanyaan, apakah benar masyarakat Indonesia adalah orang-orang yang malas melakukan jalan kaki?

Indonesia memiliki iklim tropis yang rata-rata suhu hariannya cenderung hangat hingga panas.

Kondisi ini sangat dinikmati wisatawan mancanegara dengan 4 musim, namun tidak untuk kebanyakan orang Indonesia.

Culture shock yang dirasakan para wisatawan asing tampaknya tidak berlebihan. Selain sebuah fakta yang tampak dari kehidupan sehari-hari, ada studi yang menjelaskan fenomena ini.

Apakah ‘ogah’ kepanasan menjadi satu-satunya alasan orang Indonesia enggan melakukan jalan kaki untuk sekedar menuju lokasi berjarak pendek?

Dilansir dari laman Indonesia Expat pada Jumat (12/06), ada sebuah studi dari Stanford University menunjukan bahwa masyarakat Indonesia menempati rangking 1 yang paling sedikit melakukan aktivitas berjalan kaki sehari-harinya.

Penelitian dipublikasikan di jurnal Nature, terbitan rutin ilmiah ini merupakan media publikasi penelitian sains terbesar di dunia.

Studi ini dilakukan pada tahun 2017 yang melibatkan 717.000 orang di 111 negara, dengan melacak aktivitas mereka melalui data ponsel.

Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata orang Indonesia hanya berjalan kaki 3.513 langkah per hari, jauh di bawah rata-rata global, yaitu 5.000 langkah per hari.

Negara tetangga seperti Malaysia (3.963 langkah) dan Filipina (4.008 langkah) pun tak jauh lebih baik.

Sementara itu, Hong Kong menduduki puncak sebagai negara dengan masyarakat paling rajin berjalan kaki, dengan rata-rata 6.880 langkah per hari.

 

Alasan di Balik Fenomena Ini

Beberapa faktor diduga menjadi penyebab di balik fenomena ini.

Bagi penduduk kota, trotoar yang tidak memadai, jalanan yang ramai dan sempit, serta kurangnya ruang publik yang aman dan nyaman untuk pejalan kaki.

Gaya hidup yang serba cepat dan ketergantungan pada teknologi mendukung gaya hidup malas jalan kaki.

Masyarakat terbiasa menggunakan kendaraan pribadi untuk bepergian, bahkan untuk jarak dekat.

Faktor iklim tropis dan cuaca panas membuat masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan dibandingkan dengan berjalan kaki.

Hal ini membuat orang enggan untuk berjalan kaki di luar ruangan. Masih banyak orang yang belum menyadari manfaat kesehatan dari aktivitas fisik ini.

 

Dampak Negatif Kurang Berjalan Kaki

Kurangnya aktivitas fisik seperti berjalan kaki dapat membawa dampak negatif bagi Kesehatan.

Malas beraktivitas fisik dapat memicu meningkatnya risiko obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Menurunnya kekuatan otot dan tulang, meningkatnya stress dan kecemasan, dan beresiko menurunkan kualitas tidur.

 

Mulai Membiasakan Berjalan Kaki

Meskipun Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan masyarakat yang paling malas berjalan kaki, bukan berarti masyarakat tidak bisa mengubahnya.

Jadikan berjalan kaki sebagai kebiasaan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Jika terbiasa tidak aktif, mulailah dengan berjalan kaki selama 10-15 menit setiap hari.

Ajak teman atau keluarga berjalan kaki bersama orang lain akan lebih menyenangkan dan memotivasi. Luangkan waktu untuk berjalan kaki di pagi hari atau sore hari sebelum atau setelah beraktivitas.

Hindari lift dan eskalator, pilihlah tangga untuk naik dan turun jika memungkinkan.

Saat berbelanja atau bepergian, parkirkan kendaraan lebih jauh dari tempat tujuan dan manfaatkan kesempatan untuk berjalan kaki.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *