Suasana Hati Sering Tak Enak, Ternyata Ini Tanda… – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comSemakin bertambah usia maka semakin menurun daya ingat manusia. 

Selama ini, fenomena pikun hanya identik dengan mereka yang sudah lansia.

Faktanya, itu semua tak hanya terjadi pada mereka yang sudah lanjut usia. Bahkan, mereka yang masih muda rentan dengan hal itu.

Tahukah Anda apa ciri-ciri dari penurunan kualitas otak?

Bila Anda pernah mengalami atau bahkan sering, berhati-hati. Seperti dikutip dari laman The Bustle, Minggu (26/5/2024), berikut 4 ciri-ciri bahwa otak lemot.

1. Anda Mulai Lupa Nama Orang yang Pernah Ditemui

Mengingat nama orang memang sulit, namun apapun alasannya itu adalah sebuah pertanda bahwa otak Anda sudah mulai lemot.

“Seiring bertambahnya usia, sangat umum mengalami kesulitan mengingat nama orang atau tempat,” kata Howard Fillit, MD, pendiri direktur eksekutif dan kepala sains sains dari Yayasan Penemuan Obat Alzheimer (ADDF).

2. Anda Mudah Bingung, Atau Merasa Hilang

Jika Anda mengalami gejala seperti demensia, bisa jadi itu hanya kebiasaan atau efek bingung yang kerap terjadi.

Namun, kejadian atau insiden semacam ini patut diwaspadai. Hal ini bisa saja menandakan adanya penurunan kualitas otak.

Bila Anda tersesat saat berkendara pulang dari kantor, itu juga jadi cikal bakal penurunan kualitas serupa.

3. Suasana Hati dan Kepribadian Berubah Total

Perubahan suasana hati terjadi pada semua orang setiap hari. Tetapi jika itu sangat parah, bisa jadi merupakan tanda demensia atau penurunan kualitas otak.

“Demensia didefinisikan sebagai serangkaian gejala yang terkait dengan penurunan mental yang mengganggu kehidupan sehari-hari,” kata Howard Fillit.

“Ini paling sering dikaitkan dengan kehilangan ingatan, tetapi juga dapat mencakup perubahan mood dan kepribadian.”

 

4. Lupa Ingin Melakukan Apa Saat Pergi ke Satu Tempat

Penurunan kualitas otak juga terjadi saat Anda lupa akan mengerjakan apa ketika ke satu tempat. Misalnya ke warung, tapi lupa ingin membeli apa.

Hal-hal sederhana ini tentunya menunjukkan bahwa penurunan kualitas otak itu benar-benar terjadi.

Bila sudah sangat parah, maka ini bisa saja menjadi awal dari demensia atau penyakit yang lain.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *