JAKARTA, liputanbangsa.com – Menysusul Google dan Amazon, PayPal akan jadi perusahaan teknologi terbaru yang terdaftar akan memberhentikan sebagian besar tenaga kerjanya. Perusahaan pembayaran tersebut mengumumkan awal pekan lalu bahwa mereka berencana memangkas sekitar 2.000 karyawannya.
Dilansir via Engadget, rencana pengurangan karyawan itu mempengaruhi jumlah yang setara dengan sekitar tujuh persen dari total stafnya. Menurut presiden dan CEO PayPal Dan Schulman, PHK akan terjadi selama beberapa minggu ke depan, dengan beberapa bagian perusahaan lebih terpengaruh daripada yang lain.
Tanpa menjelaskan alasan dari PHK massal tersebut di tubuh PayPal, Schulman juga berterima kasih atas kontribusi para pekerja yang terkena dampak pengurangan karyawan.
“Kami akan memperlakukan kolega kami yang akan berangkat dengan rasa hormat dan empati sepenuhnya, memberi mereka paket (pesangon) yang murah hati, terlibat dalam konsultasi jika diperlukan, dan mendukung transisi mereka,” kata Schulman.
“Saya ingin mengungkapkan penghargaan pribadi saya atas kontribusi berarti yang telah mereka berikan kepada PayPal,” lanjutnya.
Diketahui, perusahaan ini bergabung dengan daftar perusahaan teknologi yang terus bertambah yang telah mengumumkan PHK dalam beberapa bulan terakhir. Awal bulan ini, Google mengungkapkan rencana untuk memberhentikan 12.000 karyawan, atau sekitar enam persen dari tenaga kerja globalnya.
Sebelum itu, Microsoft juga mengatakan akan melakukannyamemotong 10.000 pekerjaan. Amazon juga demikian, termasuk yang berencana mengurangi besar-besaran jumlah pekerjanya tahun ini.
Dan Schulman, seperti rekan-rekannya di Microsoft, Google, dan perusahaan teknologi lainnya, menyalahkan PHK PayPal pada lingkungan ekonomi makro yang menantang yang dihadapi perusahaan baru-baru ini.
“Sementara kami telah membuat kemajuan substansial dalam menyesuaikan ukuran struktur biaya kami, dan memfokuskan sumber daya kami pada prioritas strategis inti kami, kami memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” katanya. (dian/lbi)