Taj Yasin; Nilai Bisa Dijadikan Ajang Wisata Olahraga di Jateng, Tutup Telomoyo Cup 2022

ByRedaksi

18 September 2022
Telomoyo Cup VI dan Kejuaraan Nasional 2022 di Lapangan Desa Sraten, Kabupaten Semarang, Minggu (18/09/2022).

Kab. Semarang-Liputanbangsa.com- Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyebutkan Kegiatan olahraga Gantole dan Paralayang bisa dijadikan ajang wisata olahraga (sport tourism) di Jawa Tengah.

Menurutnya, kejuaraan Telomoyo Cup VI yang digelar tahun ini menunjukkan potensi sport tourism yang bagus bagi masyarakat.

Wagub menjelaskan, berdasar laporan yang dia terima, perputaran uang dalam event ini mencapai lebih dari Rp 350 juta selama sepuluh hari terakhir.

Oleh karenanya, lanjut dia, potensi yang menarik tersebut perlu dikembangkan lagi.

Meski demikian, lanjutnya, masih banyak hal yang perlu ditingkatkan terkait sarana prasarana.

“Saya berharap di tahun 2024 ini bisa direalisasikan menjadi tempat wisata. Ning kudu bareng-bareng, gotong royong. Mulai saat ini disiapkan,” kata Taj Yasin saat penutupan Kejuaraan Gantole dan Paralayang Telomoyo Cup VI dan Kejuaraan Nasional 2022 di Lapangan Desa Sraten, Kabupaten Semarang, Minggu (18/09/2022).

Wagub menambahkan wisata olahraga Gantole dan Paralayang ini memerlukan kerja sama berbagai pihak.

Menurutnya, apabila dilaksanakan dengan baik, maka wisatawan akan mendapat kenyamanan dan pengalaman yang menyenangkan selama berwisata.

“Tadi saya ngobrol sama Kadis Pariwisata, lomba kali ini (diikuti) 120 orang. Kalau 120 (peserta menginap di) homestay sehari Rp 75 ribu. Itu sudah Rp 90 juta selama 10 hari. Bayangkan selama 10 hari income sudah 90 juta,” imbuhnya.

Saat sambutan, wagub mengajak salah seorang warga untuk dialog. Annisa, salah satu warga menilai jika acara ini sangat bagus.

Apalagi, dampak ekonomis yang langsung dirasakan oleh masyarakat.

Dia berharap agar pengembangan potensi wisata bisa dilakukan sebaik mungkin serta memperhatikan kebutuhan pedagang dan masyarakat sekitar.

“Acaranya bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Banyak penonton jadi ada banyak pemasukan (untuk pedagang). Ke depannya kalau bisa melibatkan pemuda sekitar sini, dan penataan untuk pedagang supaya bisa lebih nyaman,” kata Annisa. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *