Tentara Israel Aniaya Tim Medis dan Curi Mayat dari RS Al-Shifa Gaza! – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comDokter dan pasien luka-luka yang ada di RS Al-Shifa pada Sabtu (25/11) mengungkapkan kondisi rumah sakit selama pengepungan.

Pasukan Israel dilaporkan melakukan penyerangan pada staf medis dan menangkap beberapa pasien yang ada di rumah sakit tersebut.

Tidak hanya itu saja, pasukan Israel yang melakukan penyerangan disebut juga mencuri jenazah yang ada di RS Al-Shifa.

“Tentara Israel menggerebek gedung rumah sakit, menghancurkan peralatan medis, dan memutus aliran listrik. Setelah tentara mundur, generator listrik meledak,” ucap salah seorang dokter Al-Shifa Moataz Harara dikutip dari AA, Senin (27/11/2023).

“Ada 40 pasien di ruang gawat darurat yang perlu dievakuasi ke rumah sakit di Jalur Gaza wilayah selatan karena membutuhkan perawatan medis mendesak,” sambungnya.

Pasukan Israel melakukan pengepungan dan membatasi ruang gerak orang-orang yang berada di Al-Shifa.

Kondisi tersebut membuat tenaga kesehatan sulit untuk mendapatkan makanan.

Salah seorang warga Palestina yang mengalami luka Ibrahim Zakaria menuturkan bahwa ia memerlukan tindakan lanjut untuk kondisinya.

Ia berharap bisa segera dievakuasi untuk mendapatkan penanganan.

“Istri dan anak-anak saya dikepung bersama saya dan komunikasi terputus. Saya perlu mengetahui nasib orang tua dan saudara perempuan saya,” ujar Ibrahim.

Sebelumnya, tentara Israel mundur dari Al-Shifa pada hari Jumat (24/11) setelah menduduki rumah sakit tersebut selama 10 hari.

Mereka dilaporkan mengusir pasien, korban luka, dokter, dan warga sipil yang mencari perlindungan di Al-Shifa.

Selama beberapa hari terakhir, pasukan Israel terus melakukan penggalian, penggeledahan, dan penyisiran di seluruh fasilitas medis.

Kementerian Kesehatan setempat menuturkan aksi tersebut mengakibatkan kematian beberapa pengungsi dan korban luka.

Penarikan tentara terjadi beberapa jam setelah jeda kemanusiaan sementara antara Israel dan Hamas berlaku pada Jumat pagi.

Kedua belah pihak menukar 24 warga Israel dan asing dengan 39 warga Palestina dari penjara Israel pada hari tersebut.

Berdasarkan perjanjian, para sandera dibebaskan secara bertahap selama empat hari.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *