Uniknya Kuliner di Balik Teater Dokumenter Lidah Pem(ng)ikat Bangsa, Verry: Alat Diplomasi – Liputan Online Indonesia

Uniknya Kuliner di Balik Teater Dokumenter Lidah Pem(ng)ikat Bangsa, Verry: Alat Diplomasi - Liputan Online Indonesia. Foto: dok.inews.id

liputanbangsa.com Saat ini kuliner dapat dimanfaatkan sebagai alat diplomasi, dengan menghadirkan sebuah akulturasi budaya di dalam hidangannya. Oleh karena itu, Verry Handayani bersama Forum Aktor Yogyakarta menghadirkan rencana pertunjukan teater dokumenter berjudul Lidah Pem(ng)ikat Bangsa.

Menurut Verry, makanan yang disajikan di atas meja bukan hanya persoalan perut dan makanan saja, tetapi alat untuk berdiplomasi seperti sate kambing dan nasi rames khas Madura yang dihidangkan pada tamu negara Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka Tahun 1955.

“Kuliner sebagai produk kebudayaan juga bisa bermanfaat sebagai alat diplomasi,” ucap Verry Handayani.

Pertunjukan teater dokumenter ini rencananya akan dilaksanakan di dua kota, Yogyakarta pada 10 dan 11 Februari 2023 pukul 19.30 WID di Kedai Kebun Forum, serta di Bandung pada 17 Februari 2023 di Padepokan Seni Mayang Sunda.

Selaku sutradara dan produser di teater dokumenter Lidah Pem(ng)ikat bangsa,Verry menuangkan sejarah kecil di balik menu hidangan hasil akulturasi ke atas panggung. Para aktor akan berdialog sambil memasak, membicarakan nilai kultural, dan implikasi politis yang dibawa oleh hidangan yang disajikan.

Penonton akan menaparkan kesan visual, emosional, dan merasakan aroma masakan serta mencicipi hidangan yang dihadirkan di atas panggung. Teater dokumenter kali ini juga bertujuan sebagai ajang promosi mengenalkan kuliner Indonesia.

“Pertunjukan kali ini, saya melibatkan beberapa aktor muda di Yogyakarta. Semoga karya ini bisa menjadi bagian dari mengenalkan kuliner nusantara dengan cara yang berbeda, melalui panggung pertunjukan,” kata Verry Handayani.

Masyarakat dapat menelusuri jejak akulturasi budaya dari kuliner, seperti pedagang China yang ikut kapal-kapal mengikuti rute jalur rempah, singgah ke Nusantara mengenalkan kecap, tahu, dan mengolah makanan dengan digoreng. Cita rasa eropa juga melebur dengan selera orang Jawa dalam sepiring selat solo.

“Kebudayaan kita tumbuh, salah satunya melalui kuliner. Inilah Indonesia, surganya ragam kuliner dengan aneka rempah-rempah yang menjadi salah satu kekayaan Indonesia,” kata Verry Handayani.

Sebagai informasi tambahan, pada pertunjukan teater dokumenter ini melibatkan lima aktor muda sebagai peneliti sekaligus penampil yang meniru narasumber, yakni Anggun Oktavia Mei Sari, Dinarto Ayub Marandi, Muhammad Ramdan, Regina Gandes Mutiary, dan Sulaiman Gumilang. (afifah/lbi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *