Upaya Penanggulangan Terorisme di Jawa Tengah dalam Rapat Sinergisitas – Liputan Online Indonesia

SEMARANG, liputanbangsa.comRapat Sinergisitas Antar Kementerian/Lembaga Program Penanggulangan Terorisme di Jawa Tengah dilaksanakan pada Kamis (7/9).

Kepala Satgas Sinergisitas Jawa Tengah, Laksamana Pertama Joko Sulistiyanto, S.H., M.H., memimpin rapat ini yang bertujuan untuk menguatkan kerja sama dalam upaya pencegahan terorisme.

Rapat ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dari berbagai instansi, termasuk Kepala Badan Kesbang Pol Provinsi Jateng yang diwakili oleh Kepala Bidang Ideologi dan Kewaspadaan, Pradhana Agung Nugraha, S.STP., M.Si, Kordinator Data dan Pelaporan dari BNPT RI, Chairil Anwar, S.H., M.H.

Hadir juga perwakilan dari berbagai pihak, seperti Bappeda Provinsi Jateng, Kanwil Kemenag Jateng, Kanwil Kemenkumham Jateng, BINDA Jateng, Pasintel Kejati Jateng, Dir. Intelijen Keamanan Polda Jateng, Asintel Kodam IV/Diponegoro, Ketua FKPT Jawa Tengah, Kesbangpol sejumlah kabupaten di Jawa Tengah, dan Fasda BNPT.

Hasil yang dicapai dalam rapat ini mencakup pemahaman bahwa sinergisitas antara Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah adalah langkah penting dalam melaksanakan pencegahan terorisme secara terstruktur dan masif.

Pembentukan Satgas Sinergisitas sendiri didasarkan pada Keputusan Menko Polhukam No. 22 Tahun 2022 tentang Tim Koordinasi Antar Kementerian/Lembaga Pelaksanaan Program Penanggulangan Terorisme.

Rapat juga menyoroti fakta bahwa meskipun banyak pelaku terorisme berasal dari Jawa Tengah, aksi mereka tidak selalu terjadi di wilayah ini, sehingga memerlukan perhatian khusus terhadap Jawa Tengah sebagai epicentrum terorisme.

Data sebaran dari BNPT menunjukkan bahwa wilayah Solo Raya adalah salah satu wilayah dengan jumlah eks narapidana teroris tertinggi, yang menjadi tantangan signifikan dalam upaya penanggulangan terorisme.

Selain itu, rapat juga mengidentifikasi sejumlah tantangan dalam pelaksanaan kegiatan Sinergisitas di Jawa Tengah, seperti perluasan program deradikalisasi, kontraradikalisme, dan kewaspadaan dini yang sesuai dengan latar belakang mitra deradikalisasi yang beragam.

Kurangnya sokongan RAD PE di daerah yang mempengaruhi dukungan terhadap program, perlunya rapat koordinasi satgas Sinergisitas di tingkat Kabupaten untuk menyamakan langkah dan visi OPD dalam menyukseskan program Sinergisitas, serta perlunya penyelarasan program-program Sinergisitas dalam mendukung RAD-PE di daerah.

Dalam rangka menciptakan lingkungan yang lebih aman dan menghadapi tantangan terorisme dengan lebih efektif.

Rapat ini menjadi langkah awal yang penting untuk membangun kerjasama yang kuat antara berbagai pihak terkait di Jawa Tengah.

Semua pihak berkomitmen untuk terus bekerja sama demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

 

(ar/lb)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *