WNI Ini Dapat Subsidi Melahirkan Gratis di Jepang sampai Rp 50 Juta – Liputan Online Indonesia

JAKARTA, liputanbangsa.comWanita Indonesia ini menceritakan secuil pengalamannya ketika memutuskan bersalin di negeri Sakura itu.

“Iseng lahiran di luar negeri. Eh malah dapet duit mulu,” tulisnya dalam keterangan video, dilansir dari akun TikTok @kairo_in_japan, Kamis, (24/8).

Ibu muda itu menceritakan bahwa sejak memutuskan melahirkan di Jepang, dia banyak dibantu oleh pemerintah di sana.

Bukannya harus keluar banyak duit, pasangan suami istri justru untung karena mendapat subsidi dari pemerintah Jepang.

“Ternyata dapet subsidi biaya persalinan 50 jt dari pemerintah sini,” ungkapnya. Wanita yang tinggal sementara di Jepang itu juga mendapatkan tunjangan anak sekitar Rp 1,5 juta per bulan.

Dilansir dari laman Matcha-jp.com, biaya persalinan di Jepang rata-rata sebesar 500 ribu yen atau sekitar Rp 52 juta.

Biaya ini mencakup berbagai hal yang berkaitan dengan kelahiran, seperti rawat inap, pemeriksaan, dan biaya obat.

Untuk biaya operasi caesar di Jepang akan ditambahkan biaya sekitar 100 ribu sampai 200 ribu yen, sehingga totalnya antara 600 ribu sampai 700 ribu yen atau sekitar Rp 62 – Rp 82 juta.

Untuk mendapatkan subsidi biaya persalinan dari pemerintah Jepang, tentu ada syarat yang berlaku.

Misalnya, pasien harus memiliki asuransi kesehatan nasional dari pemerintah Jepang.

Dari asuransi tersebut, setiap orang tanpa memandang kewarganegaraan bisa mendapatkan bantuan biaya bersalin sampai tunjangan setelah melahirkan.

 

Tak Hanya untuk Warga Jepang

bayi

Kebetulan, wanita dan suaminya ini statusnya temporary resident alias WNA yang diberikan hak untuk tinggal dalam jangka waktu tertentu (punya visa atau izin tinggal).

Status ini biasanya berlaku bagi mereka yang punya bisnis atau alasan lain.

Pemerintah Jepang memang serius dalam menjamin setiap kebutuhan ibu hamil di sana.

Bukan cuma setelah lahiran, bahkan saat bayi masih dalam kandungan, dokter di rumah sakit Jepang akan sangat perhatian dalam menjaga kesehatan sang ibu.

Jepang saat ini termasuk negara yang tingkat kelahirannya sangat rendah.

Untuk meningkatkan angka kelahiran bayi, pemerintah negara matahari terbit tersebut membuat sebuah kebijakan yang sangat ramah bagi pasangan yang baru memiliki anak yang berlaku bukan hanya untuk warga asli Jepang tapi juga para pendatang.

Meskipun WNI melahirkan di Jepang bukan pertama kalinya, unggahan di akun @kairo_in_japan ini ramai dikomentari oleh warganet.

Banyak yang salah fokus dengan kata ‘iseng’ yang digunakan oleh @kairo_in_japan karena dirasa tidak tepat.

Cukup banyak pula yang penasaran bagaimana dia bisa mendapatkan bantuan atau subsidi yang nilainya tidak sedikit itu.

 

Populasi di Jepang

Pulau Okinawa yang biasanya tidak terdampak isu kelahiran juga melaporkan penurunan populasi sejak 1973.

Per 1 Januari 2023, total seluruh populasi Jepang adalah 125,4 juta, termasuk warga asing. Jumlah itu menurun 511 ribu dari setahun sebelumnya.

Tren itu menunjukkan perlunya Jepang mengembangkan kebijakan untuk mengentaskan isu ini, serta menambah peluang pekerjaan pemuda dan wanita di area regional.

Meski demikian, populasi orang asing di Jepang naik sejak pertama kali dalam tiga tahun semenjak pelonggaran aturan COVID-19.

Kenaikan orang asing di Jepang sekitar 289 ribu menjadi 2,9 juta orang.

Populasi di Prefektur Tokyo “meningkat” karena peningkatan kehadiran warga asing. Sedangkan, Prefektur Akita mencatat penurunan populasi tertinggi, yakni 1,65 persen.

Institusi Nasional Penelitian Populasi dan Keamanan Nasional di Jepang mengestimasi bahwa warga asing di negara tersebut akan mencapai 10 persen populasi pada 2070 mendatang.

Anak usia 14 tahun ke bawah di Jepang sejumlah 11,82 persen dari populasi Jepang. Angka itu turun 0,18 persen poin dari tahun sebelumnya.

Sebaliknya, populasi usia 65 tahun ke atas naik 0,15 persen poin menjadi 29,15 persen. Populasi usia kerja di Jepang masih menjadi yang dominan.

Mereka yang berusia 15 dan 64 tahun naik 0,03 persen poin menjadi 59,03 persen.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *