liputanbangsa.com – Film Women from Rote Island menjadi salah satu film festival yang banyak diperbincangkan karena kesuksesannya membawa Piala Citra 2023 untuk kategori Film Cerita Panjang Terbaik.
Film ini disutradarai oleh Jeremias Nyangoen yang dulunya adalah seorang aktor.
Film Womenfrom Rote Island merupakan film debut dari sutradara Jeremias Nyangoen.
Film ini berhasil mengantarkan Jeremias menjadi penulis skenario dan sutradara terbaik dalam Festival Film Indonesia 2023.
Kesuksesan film Women from Rote Island banyak diperbincangkan di kalangan penikmat film.
Mereka ingin mengetahui bagaimana cerita dalam film ini bisa sangat menarik juri-juri Festival Film Indonesia 2023.
Film Women from Rote Island ini belum pernah ditayangkan di bioskop tanah air. Film ini masih dalam proses penayangan untuk festival film lainnya.
Women from Rote Island tayang pertama kali pada Busan International Film Festival pada tanggal 4-13 Oktober 2023.
Film ini berdasarkan kisah nyata dengan tema kekerasan se***al terhadap perempuan dan laki-laki.
Film ini berkisah mengenai seorang perempuan bernama Martha yang bekerja di Sabah, Malaysia.
Ternyata selama dua tahun bekerja sebagai buruh perkebunan kelapa sawit, Martha mendapatkan pelecehan se***al.
Pelecehan yang diterima Martha membuatnya menjadi depresi. Martha bahkan beberapa kali bermimpi buruk karena pelecehan tersebut.
Film ini juga menceritakan kisah dari ibu Martha bernama Orpha yang harus menjadi perempuan tangguh untuk tiga anaknya setelah kepergian suaminya.
Orpha harus berjuang sebagai ibu tunggal dan menghadapi diskriminasi dari lingkungannya.
Film ini juga mengangkat tradisi dan isu-isu mengenai ketidakadilan gender yang dialami oleh seorang perempuan dalam masyarakat.
Isu sosial yang banyak dimasukkan ke dalam film ini berhasil mengantarkannya menjadi film terbaik.
Film ini akan tayang di bioskop pada bulan Desember 2023, namun belum ada kepastian tanggal pemutaran film ini.
Film ini berhasil masuk ke dalam 4 nominasi dan berhasil memenangkan keempatnya
Melalui akun instagram @festivalfilmid, film ini menjadi juara dalam kategori Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Asli Terbaik, dan Pengarah Sinematografi Terbaik.
Film ini berhasil mengantarkan Jeremias Nyangoen sebagai sutradara dan penulis skenario asli terbaik serta Joseph Christoforus Fofid sebagai Pengarah Sinematografi Terbaik.
Jeremias Nyangoen sebelumnya pernah terlibat dalam produksi film yang berlatar di Indonesia bagian Timur.
Film itu di antaranya Denias, Senandung di Atas Awan (2006), Di Timur Matahari (2012), Atambua 39 Derajat Celcius (2019), dan Rumah Merah Putih (2019).
Jeremias juga pernah menjadi aktor yang bermain dalam film Kanibal (2004). Jeremias menjadi tokoh Sumanto.
Film ini diperankan oleh Irma Novita Rihi, Jhoov, Merlinda Dessy Adoe, dan Yulius Oktavianus Bani.
Film ini berlokasi di Batu Termanu, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dipakai dalam film ini dengan menggunakan logat khas daerah setempat. Budaya dan pemandangan alam menjadi latar yang menarik.
Film Women from Rote Island menjadi film perdana rumah produksi Langit Terang Sinema. Film ini bekerja sama dengan rumah produksi Bintang Cahaya Sinema.
Awalnya film ini berjudul Mama Martha (Wanita di Ladang Gula) yang kemudian diganti sebagai Womenfrom Rote Island (Perempuan Berkelamin Darah).
Dilansir dari lsf.go.id (Lembaga Sendor Film), film Women from Rote Island ditujukan untuk penonton usia 17 tahun ke atas.
Film ini masuk dalam kategori film dewasa karena ada adegan yang tidak pantas dilihat oleh anak di bawah umur.
Penonton bahkan terkejut dengan adegan telanjang yang diperlihatkan ketika pemeran utama melepaskan pakaiannya di bibir pantai pada cuplikan trailernya.
Untuk itu, sebagai penonton sebaiknya bisa lebih bijak.
(ar/lb)