445 Jemaah Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci, Tertinggi Sejak 2016 – Liputan Online Indonesia

(dok.istimewa)
liputanbangsa.com – Jumlah jemaah Haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci terus bertambah meski sudah masuk fase kepulangan bagi jemaah gelombang pertama.
Berdasarkan data Siskohat Kemenag, hingga pukul 10.00 WIB, Jumat (7/7), total jemaah haji yang wafat mencapai 445 orang.
Datanya memang terus bertambah setiap hari. Sebagai perbandingan, pada Selasa (4/7) lalu, jemaah yang wafat ada 361 orang. Artinya sekitar 3 hari bertambah 84 orang.
Angka 445 jemaah haji yang tercatat hari ini, pada periode yang sama yaitu hari ke-45 penyelenggaraan ibadah haji, adalah tertinggi sejak tahun 2016.
Meski, tahun 2023 masih rendah dari tahun 2015 ada 486 jemaah wafat karena saat itu ada tragedi crane jatuh.
Tahun ini, jemaah lansia menempati porsi 30 persen dari jumlah total.
Jemaah haji melintas di depan crane/derek yang runtuh di Masjidil Haram di kota suci Arab Saudi, Makkah pada 12 September 2015. Sejumlah jemaah RI wafat akibat kecelakaan itu. Foto: AHMED FARWAN/AFP
Jemaah haji melintas di depan crane/derek yang runtuh di Masjidil Haram di kota suci Arab Saudi, Makkah pada 12 September 2015. Sejumlah jemaah RI wafat akibat kecelakaan itu.
Berikut data jemaah wafat di hari ke-45 penyelenggaraan haji :
  • Tahun 2015: 486 jemaah
  • Tahun 2016: 241 jemaah
  • Tahun 2017: 432 jemaah
  • Tahun 2018: 231 jemaah
  • Tahun 2019: 278 jemaah
  • Tahun 2022: 61 jemaah (kuota 50%)
  • Tahun 2023: 445 jemaah
Data jemaah haji yang wafat hingga H-45. Foto: Dok. Kemenag
Data jemaah haji yang wafat hingga H-45. Foto: Dok. Kemenag
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, jemaah haji wafat sebagian besar karena penyakit jantung.
“Ya meninggal itu banyak hal, tapi rata-rata yang meninggal jantung ya,” ucap Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi, Kemenag, Akhmad Fauzin, Selasa (4/7).
Fauzin menjelaskan semua jemaah haji Indonesia yang meninggal di Arab Saudi, dimakamkan di sana. Di Madinah adalah makam Baqi, sementara di Makkah makam Ma’la.
“Kalau yang meninggal di sana dimakamkan di sana, hajinya dibadalhajikan (bagi yang wafat sebelum puncak haji), artinya diganti oleh petugas,” beber Fauzin.
Tidak ada (jenazah yang dibawa pulang ke RI),” kata Fauzin.
Jemaah haji Indonesia yang sakit diberangkatkan ke Arafah untuk mengikuti Safari Wukuf. Foto: Kemenag
Jemaah haji Indonesia yang sakit diberangkatkan ke Arafah untuk mengikuti Safari Wukuf. Foto: Kemenag
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, berulang kali meminta jemaah haji untuk menjaga kesehatan. Salah satunya dengan tidak memaksakan ibadah ke Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.
“Kita memohon betul kepada jemaah haji yang memiliki keterbatasan baik fisik kesehatan usia agar menahan diri untuk tidak melaksanakan ibadah umrah atau ibadah sunah lain yang terlalu diforsir,” tutur Gus Yaqut, Minggu (2/7).
Jemaah haji melakukan sujud syukur saat tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (4/7/2023). Foto: Umarul Faruq/ANTARA FOTO
Jemaah haji melakukan sujud syukur saat tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (4/7/2023)
Agama itu kalau kata orang Jawa sakdermo, secukupnya, tidak boleh berlebihan karena Allah tidak suka yang berlebihan,” kata Gus Yaqut.
Sementara itu, proses pemulangan jemaah haji ke Tanah Air terus berlangsung secara bergelombang. Hingga kemarin sudah 12.604 jemaah tiba di Indonesia.
(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *