5 Rekomendasi Aktivitas Self Healing yang Bisa Dicoba – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comMenurut sebuah riset Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), ada lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.

Ini membuat proses pemulihan kesehatan emosional yang memburuk atau self-healing sangat dianjurkan.

Banyak cara untuk bisa healing, mulai dari berlibur hingga mendekorasi rumah. Berikut ulasannya.

1. Staycation 

Menurut Psikolog Indah Sundari, ada beberapa tanda peringatan awal yang menunjukkan seseorang harus mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental.

Misalnya, kualitas tidur dan nafsu makan terganggu, produktivitas menurun karena tidak fokus dan lain-lain.

Artinya kita perlu sediakan waktu untuk ‘istirahat’ dari rutinitas, termasuk bekerja, untuk melakukan kegiatan menyenangkan sehingga pikiran kita bisa recharged kembali.

Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan saat istirahat dari rutinitas adalah bermalam di hotel dan memanfaatkan berbagai fasilitas, seperti berenang atau nonton film favorit di kamar.

Agar mendapat pengalaman baru, pilih penginapan unik dan kota tujuan baru.

Hal yang penting diperhatikan saat staycation adalah tidur yang cukup. Menurut pakar kesehatan tidur, dr. Andreas Prasadja, durasi tidur yang ideal adalah 7-9 jam sehari.

Bila durasi ini terpenuhi, maka kebutuhan tidur pun tercukupi sehingga kinerja tubuh lebih optimal.

“Jam tidur yang tidak teratur mempengaruhi sistem kekebalan tubuh seseorang, sehingga akan lebih mudah terkena penyakit. Selain itu, sering tidur larut malam juga dapat menimbulkan obesitas yang bisa memicu komplikasi penyakit lainnya,” tambah dr. Andreas.

2. Olahraga

Saat berolahraga, tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin yang memberikan energi positif dan memperbaiki mood.

World Health Organization (WHO) menganjurkan orang berusia 18-64 tahun berolahraga dengan intensitas sedang; 150-300 menit per minggu/sekitar 30 menit-1 jam per hari.

Salah satu olahraga yang dapat dilakukan untuk self-healing adalah Yoga. Instruktur Yoga, Alyssa Chairiena mengatakan bahwa olahraga bermanfaat untuk kesehatan mental karena bisa membuat pikiran lebih tenang dan membantu mengurangi stres.

“Yoga memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita, antara lain meningkatkan kualitas pernapasan, mendorong ketahanan tubuh, membantu fleksibilitas tubuh, melatih otot dan membuat tubuh menjadi lebih seimbang,” jelas Alyssa.

 

3. Mendekor Rumah

Bagi sebagian orang, mendekorasi rumah bisa menjadi kegiatan self-healing.

“Menata ulang letak perabotan bisa memberikan suasana baru di rumah. Contohnya, menerapkan penggunaan furnitur multifungsi agar pemanfaatan ruang lebih maksimal.

Agar rumah terlihat lebih rapi sebaiknya singkirkan atau rapikan barang yang sudah tidak dipakai.

Mulailah decluttering dari kamar tidur, lemari pakaian dan selanjutnya ke area kamar mandi, dapur dan ruang tamu,” ujar Interior Communication Manager sebuah platform jasa desain interior dan konstruksi, Kania Bunga Wraspati.

4. Me Time dengan Hobi Baru

Banyak pilihan hobi yang dapat dilakukan saat ‘me-time’, contohnya art and craft.

Melakukan paint by numbers atau membuat kerajinan tangan dapat membantu mengembalikan energi positif sehingga produktivitas bisa ikut meningkat.

Di sisi lain, menulis jurnal harian dapat membantu seseorang untuk mengurai emosi-emosi negatif agar lebih mudah dipahami.

Selain menulis, perbanyak juga kegiatan membaca buku pengembangan diri.

5. Makanan Kaya Serat 

Makanan ternyata juga dapat menyehatkan mental. Melansir situs Kemenkes RI, kebutuhan akan buah dan sayur sebagai sumber serat alami dapat membantu meredakan kecemasan.

Sebagian vitamin dan mineral yang terdapat dalam buah dan sayur mempunyai fungsi antioksidan yang dapat membuat perasaan lebih bahagia.

“Stres bisa menghasilkan hormon kortisol yang memicu penumpukan lemak dan keinginan makan berlebihan. Untuk mengatasi stres, masyarakat cenderung mengkonsumsi gula secara berlebih guna meningkatkan hormon dopamin, namun hal tersebut justru meningkatkan risiko obesitas.” ungkap Ahli Gizi, Mochammad Rizal.

Menurut Mochammad, diperlukan pembagian porsi makanan secara tepat.

Masyarakat bisa mengikuti anjuran Kemenkes RI dengan membagi piring menjadi tiga, yaitu 1/2 piring diisi sayur dan buah, 1/4 piring diisi protein, seperti daging, telur atau ikan, dan 1/4 lainnya diisi sumber karbohidrat, seperti nasi, mi atau roti.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *