Badai Tak Hendaki Kerispatih Bawakan Lagu Ciptaannya – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comKibordis Kerispatih, Doadibadai Hollo atau Badai, melarang Kerispatih membawakan lagu-lagu ciptaannya.

Badai menyampaikan hal itu lewat unggahan di akun Instagram pribadinya pada Kamis (3/8).

“Jadi per hari ini saya nyatakan, saya tidak mengizinkan lagi lagu-lagu saya dibawakan Kerispatih di mana pun, kapan pun, dan dalam bentuk apa pun. Tentunya, saya siap jika harus menjalankan upaya lain jika pelanggaran kembali terjadi setelah pengumuman ini saya umumkan!! 🙏🙏” tulis Badai.

Pengumuman itu juga Badai tembuskan kepada seluruh event organizer dan promotor musik.

“@backstagers.indonesia @apmi.ind @wami.id @lmkn_id @nagaswaraofficial @imarindo_official ..Jangan mundur, Pencipta Lagu!! Perjuangkan Hakmu..👌👌” tulis Badai.

Dalam unggahannya, Badai menjelaskan alasannya melarang Kerispatih membawakan lagu-lagu ciptaannya.

Pria 45 tahun itu mengatakan, ia sudah mengirimkan Perjanjian Penggunaan Lagu kepada Kerispatih sejak 2016. Dia memiliki bukti dokumen terkait perjanjian itu.

“Tapi tidak berhasil disepakati,” tulis Badai.

Kemudian pada 2018, Badai kembali mengirimkan Perjanjian Penggunaan Lagu. Namun, lagi-lagi itu tidak berhasil disepakati.

Badai dan mantan vokalis Kerispatih, Sammy Simorangkir, sempat reuni dengan Kerispatih. Namun, pada 2021, Badai memutuskan mundur dari panggung reunian.

“Tidak merasa nyaman dan sekaligus menarik semua aset saya dari atas panggung berupa lagu,” tulis Badai.

 

Alasan Badai Larang Kerispatih Bawakan Lagu Ciptaannya

Lalu pada 4 Juli 2022, Badai dengan susah payah akhirnya berhasil memberikan kesepakatan kepada Kerispatih.

Kesepakatan yang disetujui pihak Kerispatih ini berlaku sampai 4 Juli 2023 dengan pembayaran persentase dari setiap event mereka tampil.

Ada tiga hal yang tidak dilakukan oleh pihak Kerispatih terkait kesepakatan yang sudah disetujui tersebut.

“Melaporkan jadwal, melaporkan songlist dan membayar prosentase di depan (paling lambat h-1). Pada kenyataannya, selalu tidak tepat waktu dan tidak jelas dari mana perhitungannya,” tulis Badai.

Pada 4 juli 2023, Badai tidak lagi memperpanjang kontrak tersebut. Sebab, tidak profesional dan transparan.

Badai mengatakan pihak Kerispatih, yakni Anton dan Fandy, berkali-kali mendatanginya untuk melakukan negosiasi.

Akan tetapi, hingga batas waktu yang ditentukan oleh Badai tidak terjadi kesepakatan.

“Ternyata sampai batas waktu yang saya tentukan yaitu 2 Agustus 2023, tidak dapat ditemukan konsensus bersama demi kebaikan,” tulis Badai.

 

(ar/lb)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *