liputanbangsa.com – Bruno Mars mendapat kecaman keras dari gerakan BDS atau Boycott, Divestment, Sanctions di Malaysia menjelang konser musisi tersebut di Kuala Lumpur pada 17 September 2023.
Kecaman dan protes tersebut sebagai bentuk respons gerakan BDS atas Bruno Mars yang pernah menyuarakan dukungan kepada Israel saat konser di Tel Aviv pada 4 Oktober 2023.
Selain itu, protes dan boikot terhadap Bruno Mars oleh BDS Malaysia juga sebagai bentuk dukungan terhadap masyarakat Palestina yang jadi korban genosida oleh Israel di Gaza.
“Bruno Mars adalah seniman berbakat, tapi bakat bukanlah alasan untuk menutup mata terhadap genosida yang sedang berlangsung terhadap sesama manusia,” tulis BSD seperti diberitakan media Malaysia, The Sun pada Jumat (28/6).
“Meskipun warga Palestina telah dan masih mengalami pembersihan etnis dari tanah air mereka, Bruno secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap penindas – negara apartheid Israel,” lanjut pernyataan tersebut.
“Kami menyerukan kepada Bruno Mars untuk berdiri bersama Palestina dan mengutuk semua kekejaman dan tindakan kriminal Israel yang terdokumentasi dengan baik terhadap warga Palestina.” lanjutnya.
Dalam unggahan lain, BDS mendesak Bruno Mars untuk menggunakan pengaruhnya untuk mendukung Palestina.
“Lupakan ‘talking to moon’, Tuan Mars. Biarkan kata-kata Anda bergema dengan keberanian dan kejelasan, menantang tirani dan ketidakadilan yang telah menyerang kehidupan yang berharga, memenuhi setiap nafas mereka dengan kejam, tanpa penyesalan,” tulis BDS.
“‘Just the way you are’ tidaklah seperti kami. Jadi, jadikan suara Anda sebagai senjata untuk melakukan hal yang benar karena hal yang kurang dari itu tidak diterima di sini,” lanjutnya.
BDS juga mengunggah poster Bruno Mars yang tampak berlumuran darah sambil memegang granat. Poster itu bertuliskan “Katakan tidak pada Bruno” dan “Zionis dan pendukung genosida tidak diterima di Malaysia.”
Aksi tegas BDS membuat penggemar Bruno Mars di Malaysia jadi ragu untuk membeli tiket konser pelantun It Will Rain itu. Bahkan, beberapa penggemar sudah memutuskan untuk tidak membeli tiket konser tersebut.
“Saya tahu organisasi ini (BDS) sedang melakukan penelitian, itulah sebabnya saya memilih untuk tidak hadir,” kata Alia, penggemar Bruno Mars seperti diberitakan The Star, Jumat (28/6).
Mereka juga menuntut idolanya untuk angkat suara mendukung Palestina. Para penggemar menilai aksi bungkam Bruno Mars sebagai bentuk ketidakpeduliannya terhadap kemanusiaan.
Meski begitu, ada juga penggemar yang ingin konser Bruno Mars di Malaysia tetap diselenggarakan karena Mars tidak pernah menyatakan dukungannya kepada tentara Israel.
“Saya pikir boikot ini seharusnya hanya berlaku pada tokoh masyarakat yang aktif mendukung rezim Zionis,” ujar Matt.
Matt menilai membatalkan konser Bruno Mars akan lebih merugikan Malaysia dibandingkan Mars sendiri.
“Dia adalah bintang yang sangat besar. Membatalkan konser ini hanya akan menjadi sebuah kesempatan yang terlewatkan bagi negara kita,” lanjutnya.
(ar/lb)