Cegah Pneumonia Misterius, Dokter Spesialis Paru Imbau Masyarakat Pakai Masker – Liputan Online Indonesia

JOGJA, liputanbangsa.comDokter Spesialis Paru Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada dr Astari Pranindya Sari mengimbau masyarakat memakai masker dengan baik dan benar.

Juga menjaga jarak dengan orang bergejala untuk mencegah pneumonia misterius yang menyerang banyak anak di Tiongkok.

”Lebih ke kewaspadaan kontak karena penularan penyakit ini melalui udara dari droplet saat batuk atau bersin maupun kontak dengan benda yang terkontaminasi,” kata Astari seperti dilansir dari Antara di Jogjakarta.

Menurut dia, penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi langkah penting untuk mencegah penularan penyakit itu.

Termasuk membiasakan melakukan cuci tangan menggunakan sabun.

Astari meminta masyarakat tidak perlu panik, meski tetap meningkatkan kewaspadaan pada potensi penularan penyakit tersebut.

Hingga saat ini, belum ada kesimpulan secara pasti penyebab dari radang paru-paru atau pneumonia yang menjangkit anak-anak di Tiongkok.

Penyebab peningkatan kasus itu, menurut Astari Pranindya Sari, disinyalir dari virus influenza, Rhino Syncytial Virus (RSV), Mycoplasama pneumoniae, atau hal baru lain yang belum diketahui.

”Penyebabnya belum bisa disimpulkan dan masih dilakukan penelusuran,” ujar Astari Pranindya Sari.

Astari menuturkan, gejala yang umumnya muncul pada penderita pneumonia adalah batuk berdahak, demam, menggigil, serta mengalami sesak napas.

Bila timbul gejala dengan kondisi yang tidak membaik meski telah diberi obat penurun demam, istirahat, dan perbaikan nutrisi, masyarakat segera mengunjungi fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Astari menjelaskan, ada beragam penyebab pneumonia. Namun, umumnya disebabkan bakteri, virus, serta jamur.

Bakteri penyebab penyakit tersebut antara lain Streptococcus pneumoniae, Legionella pneumoniae, Mycoplasma Pneumoniae, dan Chlamydia Pneumoniae.

Kemudian sejumlah virus yang menjadi penyebab utama seseorang terserang pneumonia antara lain virus influenza dan Rhino Syncytial Virus (RSV).

Sementara itu, dari golongan jamur biasanya dari genus Cryptococcus, Aspergillus, dan Pneumocystis.

”Radang paru-paru ini terjadi karena ada proses peradangan di dalam paru-paru akibat berbagai sebab. Bisa karena bakteri, virus, jamur, maupun kemasukan air dan bahan yang mengiritasi paru-paru,” terang Asta.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *