Diskon Tarif Tol Cikampek Utama-Kalikangkung Semarang Berlaku Mulai Hari Ini – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comPemerintah memutuskan untuk memberikan keringanan tarif tol sebesar 20 persen.

Kebijakan itu diharapkan bisa memecah kepadatan arus lalu lintas saat masa mudik Lebaran.

Diskon tarif tol itu diputuskan dalam rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy kemarin (2/4).

Muhadjir mengungkapkan, diskon tersebut diinisiasi oleh PT Jasa Marga, BPJT, dan BUJT. Sayangnya, jalan tol di Jawa Timur tidak termasuk yang mendapatkan diskon.

Diskon hanya diberlakukan sejak gerbang tol Cikampek Utama hingga keluar di gerbang tol Kalikangkung, Semarang.

Untuk arus mudik, diskon dimulai hari ini (3/4) pukul 05.00 WIB sampai Jumat (5/4) pukul 05.00 WIB, sedangkan untuk arus balik akan dimulai Selasa, 16 April 2024, pukul 05.00 WIB sampai Jumat, 19 April 2024, pukul 05.00 WIB.

”Kebijakan ini dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, terutama di jalan tol, pada periode puncak mudik,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta kemarin.

Diskon juga diberikan untuk gerbang tol non-Jawa. Waktunya bahkan lebih lama dan berturut-turut selama 17 hari, mulai 5 April sampai 19 April.

Pemberlakuan diskon tarif tol pada ruas jarak jauh dinilai efektif.

Sebab, berdasar data historis mudik tahun lalu, sekitar 41 persen pemudik menggunakan jalur tersebut.

”Diperkirakan ada 193,6 juta orang akan mudik, di mana pengguna kendaraan pribadi masih menjadi salah satu moda transportasi terbanyak, yaitu 18,3 persen,” jelasnya.

Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada Senin (8/4) atau H-2 Lebaran.

Potensi pergerakan diprediksi mencapai 26,6 juta orang (13,7 persen), sedangkan arus balik diprediksi terjadi pada Minggu (14/4) atau H+3 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2 persen).

Muhadjir meminta Polri melakukan pengaturan yang baik saat pemberlakuan one-way.

Tujuannya, pemudik tidak perlu menunggu dari titik awal, tetapi bisa langsung dari semua titik feeder.

”Untuk itu, perlu dilakukan koordinasi secara intens antara Polda Jakarta, Polda Jabar, dan Polda Jateng,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) Miftachul Munir menjelaskan, kebijakan diskon tersebut merupakan inisiatif BUJT.

Jadi, bukan penugasan atau pemaksaan. Sehingga, apabila ada BUJT yang tidak memberikan diskon di ruas jalannya, tak jadi masalah. Tak ada sanksi yang diberikan.

”Karena kalau penugasan, berarti ada kompensasi. Kompensasi ini akan membebani tarif berikutnya atau periode konsesinya nanti. Jadi, ini benar-benar inisiatif BUJT,” jelasnya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono menambahkan, pihaknya mendukung penuh kebijakan diskon tarif tol tersebut.

Pihaknya bahkan sudah memastikan seluruh infrastruktur di 1.782 km jalan tol yang beroperasi di Indonesia dalam kondisi siap melayani pergerakan masyarakat selama arus mudik dan balik.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menambahkan, diskon tarif tol tersebut berlaku untuk semua jenis kendaraan.

Dengan diskon itu, diharapkan masyarakat tertarik untuk mudik lebih awal dan balik lebih akhir

’’Ini yang diinginkan,’’ terangnya.

Direktur Teknik dan Operasi PT Jasa Marga Tollroad Operator Tri Wahyu Subekti menjelaskan, diskon tarif tol tersebut bertujuan untuk membagi waktu perjalanan pemudik. Diharapkan pemudik bisa menghindari puncak mudik. ’’Agar kemacetan berkurang karena dibagi waktunya,’’ urainya.

Berdasar evaluasi mudik tahun lalu, salah satu problem adalah saldo kartu e-toll yang tidak mencukupi.

Kondisi itu sering terjadi dan membuat kepadatan arus lalu lintas.

’’Kami berharap masyarakat dapat memastikan saldo e-toll-nya cukup. E-toll bisa diisi maksimal Rp 2 juta,’’ jelasnya.

Pada bagian lain, Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso menerangkan, berdasar simulasi Korlantas, kenaikan pemudik menjadi 193,6 juta bisa diatasi dengan kombinasi rekayasa lalu lintas.

Misalnya, menerbitkan larangan beroperasi untuk truk sumbu tiga. Lalu, penerapan contraflow, one-way, dan ganjil genap.

Dia menjelaskan, dalam simulasi, saat tidak diterapkan ganjil genap, volume capacity and ratio (VCR) mencapai 0,8.

’’Itu artinya macet sekali,’’ paparnya.

Saat rekayasa lalu lintas ditambah ganjil genap, VCR berada di angka 0,6. Artinya, arus lalu lintas lebih lancar dan nyaman.

’’Itulah mengapa harus diterapkan ganjil genap di arus mudik tahun ini,’’ terangnya.

Pada kesempatan lain, Kapusdalop BNPB Bambang Surya Putra membeberkan, ada beberapa daerah yang rawan bencana. Bencana diperkirakan terjadi pada musim mudik hingga Lebaran nanti. ’

’Akan terjadi gelombang tinggi di pantai utara Jawa dan pantai selatan akan alami gelombang pasang,” ungkapnya kemarin (2/4). Daerah tersebut antara lain Semarang, Cirebon, Indramayu, Cilacap, Pacitan, dan Kebumen. Selain itu, juga Sukabumi dan Indramayu.

Daerah yang disebut Bambang tersebut juga rawan akan rob.

Beberapa waktu lalu, banjir rob mengakibatkan sebagian pesisir di pantura tergenang. Misalnya saja di Demak hingga Kudus.

Bencana hidrometeorologi lainnya adalah banjir. Dia memberikan peringatan untuk daerah yang dilewati sungai besar.

’’Untuk daerah yang dilintasi sungai besar yaitu Jawa Timur yang masih terjadi curah hujan ekstrem di daerah Malang. Di Jawa Tengah antara Grobogan, Kudus, dan Demak juga terjadi curah hujan tinggi,” katanya.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo menegaskan adanya potensi hujan lebat di beberapa wilayah yang menjadi jalur mudik.

Misalnya di sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah.

”Awal April hingga 13 April ada potensi banjir pesisir di beberapa wilayah,” ujarnya. Walaupun di beberapa wilayah saja, Eko meminta agar tidak diabaikan.

Gelombang tinggi juga rawan terjadi. Itu karena pancaroba yang mengakibatkan perubahan kecepatan angin.

’’Ini dapat menghambat lalu lintas mudik,” katanya.

Eko menegaskan, penyeberangan di Selat Sunda, Selat Bali, dan Selat Lombok wajib mewaspadai adanya perubahan angin dan tinggi gelombang.

 

Moda Darat

  • Kereta api: 39,32 juta
  • Bus: 37,52 juta
  • Mobil pribadi: 35,42 juta
  • Mobil sewa: 11,64 juta
  • Mobil travel: 8,27 juta
  • Sepeda motor: 31,12 juta

Moda Laut

  • Kapal laut: 2,9 juta
  • Kapal penyeberangan: 10,65 juta

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *