liputanbangsa.com – Tertarik mencoba kuliner bersejarah di Salatiga? Simak selengkapnya dalam artikel ini.
Selain terkenal dengan tempat wisatanya, beberapa kuliner di Salatiga memiliki sejarah yang menarik untuk diketahui.
Salatiga yang berlokasi di kaki Gunung Merbabu tidak hanya memiliki pemandangan yang indah, tapi juga kuliner legendaris bagi perut dan lidah yang lapar.
Ada sedikitnya beberapa kuliner di Salatiga dinobatkan sebagai Kuliner Bersejarah (Culinary Heritage) Salatiga sejak 2021.
Berikut adalah 5 tempat kuliner terbaik di Salatiga yang telah teruji waktu seperti dilansir dari Disbudpar Salatiga.
1. Roti Tegal
Jika berkunjung ke Salatiga, maka Kamu perlu mencicipi roti yang baru saja keluar dari oven di Toko Roti Tegal.
Penciuman Kamu akan dipuaskan mulai dari Kamu memijakan kaki di toko ini, lebih dari itu, pikirkan apa yang bisa dinikmati oleh perut dan lidah Anda.
Toko roti ini menggunakan telur ayam kampung segar dan tidak menggunakan bahan pengawet untuk menghasilkan roti yang terbaik.
Pada akhir pekan kamu dapat mencoba menu spesial mereka yaitu Roti Keju/Oliebol.
Sangat cocok untuk dinikmati saat sarapan atau ngemil untuk mengisi tenaga saat berkeliling di Kota Salatiga yang tenang.
2. Enting-Enting Gepuk Cap Klenteng dan 2 Hoolo
Enting-Enting Gepuk Cap Klenteng dan 2 Hoolo merupakan salah satu produsen Enting-Enting tertua di Salatiga.
Berdiri tahun 1929 dengan nama 2 Hoolo, dan awal produksi di dalam Klenteng.
Pendiri awal Alm. Sunarso, saat ini dikelola generasi ke 3 yaitu Ibu Hj. Juariah.
Gurihnya kacang dan manisnya gula jawa berkualitas ini bisa Kamu dapatkan dengan harga 15 ribu sampai 70 ribu Rupiah di Jl. Kalibodri No.37.
3. Getuk Kethek
Selain Roti Tegal dan Enting-Enting Gepuk, ada juga hidangan manis lainnya yang menjadi primadona kota Salatiga yang kerap digadang-gadang sebagai kuliner khas Salatiga, yaitu Getuk Kethek.
Nama Getuk Kethek lebih akrab diperbincangkan masyarakat dibanding nama asli kedainya, Getuk Satu Rasa.
Selain rasa manis dan pulen yang dapat kita nikmati saat mengkonsumsi getuk ini, yang menjadi ciri khas dari Getuk Kethek ini adalah monyet yang bisa dijumpai pengunjung di teras rumah pemilik Getuk Kethek.
Nggak heran kalau dijuluki sebagai Getuk Kethek dari kata “Kethek” yang berarti Monyet.
Pemilik Getuk Kethek sekarang sudah dikelola oleh generasi kedua yang meneruskan usaha orang tuanya sejak tahun 1980-an.
Gethuk Kethek ini dipatok dengan harga 14 ribu Rupiah per boksnya dan dapat ditemui di Jl. Agrotunggal No. 9, Kampung Ledok, Salatiga.
4. Pondok Dahar Mbah Rakinem
Jika membahas tentang makanan khas Salatiga yang hanya ada di Salatiga tentu saja jawabannya adalah Tumpang Koyor.
Nah, yang menjadi menu andalan di Pondok Dahar Mbah Rakinem ini adalah Tumpang Koyor.
Tumpang Koyor milik Mbah Rakinem menawarkan rasa yang legendaris dari pengalaman berjualan sejak tahun 1970-an.
Rasa gurih, manis dan pedas kuah dengan isian tahu dan koyor yang disuguhkan bersama nasi maupun bubur membuat Tumpang Koyor digemari banyak orang.
Mbah Rakinem berjualan setiap pagi dari pukul 7.00 – 10.00 dirumahnya.
Jika ingin mencicipi Tumpang Koyor Mbah Rakinem dapat dikunjungi di Jl. Nakula Sadewa III No. 13, Salatiga.
5. Sambel Tumpang Koyor Bu Kori
Ada banyak tempat makan yang menawarkan menu Tumpang Koyor, akan tetapi Tumpang Koyor milik Mbah Rakinem dan Bu Kori dapat dibilang termasuk yang unggul dan paling digemari.
Salah satu alasannya tentu saja cita rasa melegendaris yang sudah diturun-temurunkan dari pengalaman berjualan berpuluh-puluh tahun.
Warung makan ini sekarang dikelola oleh Bu Aminatun yang meneruskan resep dari generasi sebelumnya yaitu Ibu Nalirah pada tahun 1940 dan Bu Kori pada tahun 1950.
Warung Tumpang Koyor Bu Kori dapat ditemukan di Pasar Anyar Kelurahan Kauman Kidul yang sebelumnya sudah berdiri selama 30 tahun di Jl. Jend. Sudirman.
(ar/lb)