SRAGEN, liputanbangsa.com – Seluruh peserta roadshow Musrenbang pertama di Wilayah Pengembangan Subosukawonosraten mendapatkan apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pada acara tersebut hadir juga kelompok minoritas meliputi anak, perempuan, dan disabilitas yang menyampaikan usulan-usulan yang menarik kepada Ganjar.
Secara aktif, mereka sampaikan pendapatnya sebagai usulan dalam RKPD Jawa Tengah 2024.
Usai kegiatan di Sasana Manggala Sukowati, Kabupaten Sragen, Ganjar jelaskan usulan yang diberikan kepadanya. “Tadi dari perempuan itu soal pemberdayaan, terus kemudian perlindungan terhadap perempuan, termasuk unsur-unsur pekerja migran,” ujarnya, pada Senin (13/3).
Dalam menyusun program prioritas selama ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, ia turut mengikutsertakan kelompok minoritas dalam pemberian masukan dan saran kepada pemerintah. Masukan yang diberikan rata-rata berbobot dan seringkali tak terpikirkan oleh pemerintah.
“Tadi anak-anak menarik. Butuh fasilitas di sekolah itu yang nyaman, butuh model diskusi yang menarik apalagi dengan gurunya, butuh yang friendly, bukannya galak-galak,” ujarnya.
Pada kesempatan itu pula mereka menyinggung soal pernikahan dini yang masih marak terjadi. Usulan dari kelompok minoritas ini diharapkan Ganjar dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam menentukan program prioritasnya.
“Saya suka tadi, ada pelajar yang bicara soal pernikahan dini. Ini ide-ide yang menurut saya sangat luar biasa,” tegasnya.
Sementara itu, masukan lain seperti masalah infrastruktur juga banyak diterima Ganjar. Seperti saat di Surakarta ada yang mengusulkan agar revitalisasi Velodrome diprioritaskan. Selain itu juga Solo Techno Park.
Usulan terkait sejumlah ruas jalan yang diprioritaskan perbaikannya juga muncul dari Sragen. Antara lain, yang sebelum acara sudah terlebih dulu dicek oleh Ganjar.
“Alhamdulillah tadi kawan-kawan Bupati Wali Kota sudah menyiapkan desainnya, kami akan sharing dan tahun ini kami sudah komunikasi dengan Pak Presiden langsung dengan Pak Menteri PUPR,” kata Ganjar.
Pada tahun ini Ganjar berjanji akan memprioritaskan infrastruktur agar dapat cepat selesai pembangunannya.
“Ya sekitar Solo Raya yang paling remuk juga di sini (Sragen), maka tadi kami ke Gemolong karena itu jalan kami jalan provinsi dan alhamdulillah mulai dikerjakan. yang belum dikerjakan masih menunggu, saya minta ditambal dulu, agar keselamatan rakyat ini bisa betul-betul bisa dijaga. Ini yang infrastruktur,” paparnya.
Sementara itu, perihal cuaca ekstrem yang masih melanda Indonesia, khususnya Jateng perlu diperhatikan. Ganjar mengatakan musim hujan ini mesti dimanfaatkan untuk menanam.
“Saya ingatkan dengan ekstremitas cuaca hari ini cukup merusak, merusak lingkungan. Kami minta tata ruangnya dijaga, hutannya dikonservasi. Masih ada hujan ini, segera tanam banyak-banyak, apalagi di wilayah-wilayah DAS atau di hulu,” pungkasnya. (afifah/lbi)