Hidupkan Wisata Heritage, Pemkot Surabaya Gandeng Belanda – Liputan Online Indonesia

Hidupkan Wisata Heritage, Pemkot Surabaya Gandeng Belanda - Liputan Online Indonesia. Foto : Jawapos/Dipta Wahyu

SURABAYA, liputanbangsa.com – Pemerintah Kota Surabaya akan menghidupkan kawasan Kota Tua dan Kalimas yang berada di wilayah Surabaya Utara menjadi wisata heritage. Untuk menyusun konsep pengembangannya Pemkot Surabaya akan berkolaborasi dengan pemerintah Belanda.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Surabaya Febrina Kusumawati mengatakan, saat ini pihaknya tengah menggodok konsep penataan kawasan wisata sejarah. Konsep itu disusun bersama pemerintah Belanda.

”Kami matangkan konsep penataan Kalimas dan kota tua,” ucap Febri sapaan akrabnya, Minggu (5/2/2023)

Febri mengakui tak mudah mengembangkan wisata Kalimas. Ada banyak hambatan yang harus diselesaikan. Misalnya, Wisata Perahu Kalimas, rute dari Monkasel hingga Siola memang sudah tertata karena bangunan di kanan-kiri sungai merupakan perkantoran.

”Namun, rute lanjutannya masih belum tertata. Karena di samping sungai ada rumah-rumah warga,” jelasnya.

Hidupkan Wisata Heritage, Pemkot Surabaya Gandeng Belanda – Liputan Online Indonesia. Foto : Jawapos

Rencananya, lanjut Febri, rute Wisata Perahu Kalimas bertemu di Jembatan Merah dan Jalan Karet. Pengunjung diarahkan menuju ke Jalan Kembang Jepun. Dengan begitu, wisata Kalimas terintegrasi dengan Kya-Kya.

Bukan hanya Kya-Kya dan Kalimas yang dikembangkan. Pemkot juga berupaya memunculkan wisata baru di Surabaya Utara. Potensi wisata itu ada pada bangunan lama peninggalan era kolonial hingga kemerdekaan.

Salah satunya wisata zona Eropa. Lokasinya berada di sekitar Jembatan Merah. Di kawasan itu banyak dijumpai gedung lawas yang sampai hari ini kondisinya masih terawat.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, serta Pariwisata (DKKORP) Surabaya Wiwiek Widayati menyatakan, konsep dan lokasi wisata zona Eropa sudah matang. Tempat itu sudah ramai didatangi pengunjung. Meski statusnya belum ditetapkan sebagai lokasi wisata.

”Tinggal dipoles dan dipercantik agar lebih tertata. Kebersihan juga jadi perhatian,” ucap Wiwiek.

Selain wisata zona Eropa, Surabaya Utara punya wisata zona Melayu. Lokasinya berada di dekat Pabean. Tepatnya di Jalan Panggung. Corak Melayu itu terlihat dari rumah panggung yang ada di kanan-kiri Jalan Panggung.

DKKORP Surabaya masih mencari spot-spot menarik lain yang bisa digarap menjadi kawasan wisata.

”Surabaya ini memiliki banyak tempat bersejarah. Kami akan cari untuk dijadikan kawasan wisata,” tuturnya.

Ia mengatakan, Pemkot membutuhkan bantuan sejumlah pihak untuk mengembangkan wisata di Surabaya. Peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam penataan wisata.

LANGKAH PEMKOT KEMBANGKAN WISATA

  • Kawasan kota tua di Surabaya terbagi menjadi beberapa zona. Misalnya, zona Eropa dan Melayu.
  • Pemkot ingin setiap zona dikembangkan sebagai kawasan wisata dan terkoneksi.
  • Moda transportasi, baik jalur air maupun darat, disiapkan untuk menunjang wisata tersebut.
  • Pengembangan wisata melibatkan negara luar yang menjadi sister city pemkot. Salah satunya, pemerintah Belanda.
  • Pemkot dan pemerintah Belanda akan membuat konsep wisata heritage.

(dian/lbi)

Bydian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *