liputanbangsa.com – Fotografer Rio Motret angkat bicara soal dugaan pelecehan yang dialami finalis Miss Universe Indonesia. Sebelum mengundurkan diri, Rio menjabat sebagai Visual Director.
Pelecehan itu terjadi diduga pada 1 Agustus lalu. Saat itu, para finalis diminta melakukan pemeriksaan tubuh atau body checking.
Di ruangan tempat melakukan body checking terdapat laki-laki. Rio mengungkapkan jumlah para finalis yang diduga dipotret tanpa kondisi busana.
“Total ada lima perempuan yang kena, yang difoto, tapi yang ditelanjangin semuanya, 30,” kata Rio di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Senin (7/8)
Rio Motret Akui Tidak Memotret Finalis Miss Universe Indonesia Tanpa Busana
Rio memastikan bahwa bukan dirinya yang memotret para finalis Miss Universe Indonesia dalam keadaan tanpa busana.
Bahkan, Rio dan mantan CEO Miss Universe Indonesia, Eldwen Wang, yang meminta agar foto para finalis tanpa busana supaya dihapus.
“Yang melakukan pemotretan itu pun satu orang dan dia yang memegang data itu. Tapi, setelah ada yang komplen, ada jeda waktu memang dua jam, kemudian Eldwen langsung memanggil orang tersebut dan memerintahkan untuk dihapus,” tutur Rio.
Biarpun sudah dihapus, Rio dan Eldwen tidak tahu apa yang terjadi dalam rentang waktu dua jam sebelum tindakan diambil. Ini jadi salah satu dasar akhirnya pihak korban melapor ke polisi.
“Kita enggak tahu selama dua jam itu udah ditransmisiin ke siapa aja, karena itu kita tidak bisa bertanggung jawab juga, karena itu bukan aku yang foto,” ucap Rio.
Baca Juga :
Rio sempat mengambil video klarifikasi saat juru foto menjelaskan bahwa ia sudah menghapus foto tanpa busana para kontestan.
Rio juga yang sampaikan pada Provice Director (PD) para kontestan bahwa foto itu sudah tak ada.
“Bukan saya merekam orangnya lagi telanjang, tapi saya merekam klarifikasi bahwa benar ada anggota MUID yang melakukan foto-foto bugil seperti itu, dan saya laporkan ke Province Director bahwa ini benar terjadi, tapi sudah dihapus,” ujar Rio.
“Bahkan kita tidak melihat secara besar, hanya thumbnail saja, karena kita berdua menghormati privasi para wanita ini,” lanjutnya.
Sementara itu kuasa hukum korban, Melissa Anggraini, menegaskan bahwa pihak Miss Universe Indonesia juga tahu bahwa tindak pelecehan ini terjadi.
Bahkan, mereka sendiri yang mengakuinya.
“Mereka sudah mengaku memang ada perbuatan itu, dengan berbagai alasan, ya, biarkan nanti proses hukum yang bekerja. Kemudian, dalam klarifikasi itu juga kami disampaikan oleh korban bahwa mereka tidak ada by concern, seperti apa yang mereka tegaskan dalam klarifikasi itu. Tidak pernah ada concern, mereka ada di dalam relasi kuasa,” ujar Melissa.
Bagi Melissa, ini jadi bukti bahwa memang Miss Universe Indonesia bersalah. Sebab, dalam perjanjian, tak pernah ada kesepakatan kontestan harus foto tanpa busana.
“Ini justru memperkuat adanya perbuatan yang melanggar norma maupun hukum di Indonesia,” tutupnya.
Salah satu finalis berinisial N melaporkan organisasi Miss Universe Indonesia ke Polda Metro Jaya, Jakarta, atas dugaan pelecehan.
(ar/lb)