Kabar Terkini Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Tanah Suci Bertambah – Liputan Online Indonesia

Jemaah Haji asal Indonesia meninggal dunia bertambah (dok.istimewa)

liputanbangsa.com Kabar terkini jumlah jemaah Haji Indonesia meninggal di Tanah Suci saat ibadah kembali bertambah.

Tercatat hingga hari ke-32 operasional haji 1444 H atau Sabtu (24/6/2023) pukul 12.20 Waktu Arab Saudi (WAS) atau 16.20 WIB, jumlah jemaah haji yang meninggal dunia sudah mencapai 133 orang.

Dari angka tersebut, dilaporkan sebanyak 96 jemaah haji wafat di Makkah, 32 jemaah meninggal dunia di Madinah, dan tiga jemaah meninggal di Jeddah.

Jemaah haji yang meninggal ini didominasi lanjut usia (lansia) sebanyak 73 orang, sementara non-lansia (usia 64 tahun ke bawah) sebanyak 60 orang.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Subhan Cholid mengungkapkan, seluruh jemaah meninggal di Tanah Suci akan mendapatkan hak-haknya, mulai dari pemakaman jenazah hingga asuransi yang akan diterima oleh ahli warisnya.

(dok.istimewa)

Sementara yang wafat di Makkah, pemerintah Indonesia melalui PPIH Arab Saudi telah mengajukan agar jemaah tersebut bisa dimakamkan di Pemakaman Ma’la.

Meski begitu, dia mengakui tidak mudah jemaah haji bisa dimakamkan di Ma’la.

“Tentu saja ada kriteria yang bisa dimakamkan di Ma’la. Tapi secara terbuka dan siap dipakai itu (pemakaman) di wilayah Soraya. Itu sebuah wilayah di dekat Arafah. Dan itu lahannya sudah disiapkan sangat luas,” tutur Subhan dikutip dari Liputan6.com.

Sementara itu, barang bawaan jemaah yang wafat di Tanah Suci dikumpulkan oleh petugas PPIH Arab Saudi yang nantinya akan diserahkan kepada ahli warisnya di Tanah Air.

Para ahli waris juga masih berziarah ke makam jemaah yang wafat.

Selain itu, jemaah haji Indonesia juga akan mendapatkan asuransi jiwa dan kecelakaan.

Bahkan jemaah yang wafat di atas pesawat saat perjalanan menuju Tanah Suci atau pulang ke Tanah Air juga akan mendapatkan extra cover.

Baca Juga :

Cara Cek Keberangkatan Haji 2023 Secara Online – Liputan Online Indonesia

Faktor Penyebab

(dok.istimewa)

Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Edi Supriyatna, menjelaskan penyebab jemaah haji non-risti meninggal kebanyakan adalah penyakit jantung (syok kardiogenik dan infark miokard).

Keduanya merupakan dua penyakit tertinggi yang menyebabkan kematian jemaah.

Menurut dia, penyakit jantung tersebut tidak serta merta muncul saat jemaah berada di Tanah Suci.

“Sebenarnya sudah memiliki penyakit jantung di Tanah Air. Banyak jemaah haji tidak menyadari telah memiliki penyakit jantung,” kata Dokter Edi kepada tim Media Center Haji (MCH) di Makkah beberapa waktu lalu.

Infark miokard akut adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh sumbatan pada arteri koroner.

Sementara syok kardiogenik adalah suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah untuk mencukupi kebutuhan tubuh. Kondisi ini sering kali dipicu oleh serangan jantung berat.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah KKHI Makkah, Aditya mengatakan, syok kardiogenik adalah salah satu fase akhir dari serangan jantung yang ditandai dengan kurangnya perfusi atau aliran darah ke organ tubuh akibat menurunnya curah jantung.

Sebab itu, KKHI Makkah menghimbau seluruh jemaah yang rentan terkena penyakit jantung untuk menjaga kesehatannya terutama menjelang puncak haji pada 9 Dzulhijjah 1444 H atau 27 Juni 2023 nanti.

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *