JAKARTA, liputanbangsa.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan Rumah Susun (Rusun) ASN-Hankam di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tak mungkin diisi enam orang dalam satu kamar. Menurutnya, hal tersebut tidaklah etis.
“Kalau untuk bujangan pasti enggak mungkin enam orang, padu kabeh (bercampur semua),” kata Basuki saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2023).
Dalam hal pembangunan, Rusun ASN ini menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR. Rusun ASN-Hankam ini berjumlah 47 tower.
Secara keseluruhan, ada 2.820 unit dengan luas 98 meter persegi untuk setiap unitnya. Setiap unit ini terdiri atas tiga kamar.
Di sisi lain, mengenai masalah pemindahan dan penetapan tenaga ASN dan Hankam sendiri menjadi urusan Otoritas IKN (OIKN).
Walau wewenang dalam hal penempatan ASN di dalamnya bukan di tangan PUPR, namun ia menekankan tidak mungkin satu kamar diisi enam orang.
“Kalau itu untuk keluarga, peruntukan untuk keluarga, oke. Tapi kalau untuk bujangan kan minimal satu kamar satu orang, sudah tiga orang, karena kan tiga kamar (per unit),” jelasnya.
Dari alokasi anggaran Rp 9,4 triliun untuk membangun rusun ASN dan TNI/Polri, untuk alokasi tahun ini sebesar Rp 3,7 triliun.
Selanjutnya, proyek ini akan dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta dengan skema Kerja Sama Operasional (KSO).
Basuki mengatakan apabila satu orang satu unit, maka masih diperlukan pembangunan tower di luar dari 47 tower yang bersumber dari APBN.
Menurutnya, ada 60 tower yang akan dibangun dari sumber non-APBN.
“Itu akan ditangani KPBU, KPBU sekarang lagi berproses, dengan KPBU. Orang pindah juga enggak sak dek sak nyet (langsung pindah semua),” kata Basuki.
Sebagai tambahan informasi, persoalan kapasitas kamar Rusun ASN ini sebelumnya diungkapkan oleh Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto.
Menurutnya, salah satu opsi terburuk dari penetapan penghuni rusun tersebut ialah satu kamar bisa diisi dua orang.
Dengan demikian, satu unit bisa diisi sebanyak enam orang sehingga kapasitas 47 tower bisa muat hingga 16.000 orang.
“8.000 itu sistemnya sharing dulu, tiga orang dalam 1 unit. Sementara satu unit ada 3 kamar. Kalau masing-masing satu (satu orang satu unit), sekitar 2.500-an (penghuni),” jelasnya, saat ditemui usai Konferensi Pers Hari Perumahan Nasional di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (25/8).
“Kali enam (satu unit) berarti. Itu bisa 16.000. Opsi terjeleknya itu, satu unit isi enam orang. Tapi memang berkaitan dengan privasi,” tambahnya.
(ar/lb)