Keterbatasan tak Menjadi Halangan untuk Berkarya – Liputan Online Indonesia

ByRedaksi

20 Desember 2022

[ad_1]

GALUH Putri Pangseti sebelumnya hidup layaknya orang pada umumnya. Namun akibat kecelakaan yang dialaminya pada 2013, ia harus kehilangan satu kakinya. Kendati demikian tak menyurutkannya untuk terus meraih prestasi.

“Karena dukungan nenekku sih, dia yang selalu nguatin aku, dan aku punya janji pengen bales budi sama beliau karena udah ngerawat aku dari kecil. Jadi aku ngeyakinin diri aku buat gak berlarut-larut dalam kesedihan. Toh yang hilang cuma kaki aku,” ujarnya, kemarin.

Meski menyandang disabilitas, perempuan yang kerap disapa Galuh ini tak kesulitan dalam bekerja. Bahkan ia tak menemui kendala satu pun.

Perempuan 25 tahun ini pun tak sekalipun mendapat diskriminasi dari teman-temannya. Jika ada yang menyepelekan kemampuannya pun tak pernah diambil pusing. Justru menjadi motivasinya untuk terus meningkatkan keterampilan.

“Kalo yang nyepelein langsung gak ada. Tapi mungkin pada ngomong di belakang sih. Aku nggak ambil pusing, yang penting aku kerja sesuai apa yang harus aku kerjain. Buktiin aja ke mereka kalo ini loh, yang aku kerjain lebih baik dari kalian,” tambahnya.

Galuh menyukai pekerjaan yang menantang dan tidak membosankan. Alasan inilah yang membuatnya masuk di tim multimedia di Telkom Indonesia Regional Jawa Tengah.

“Serunya kerja di dunia kreatif itu kaya ga pernah boring ga sih? Beda project beda event pasti beda style. Kudu sering-sering ngulik yang lagi happening apa. Seru, but cape juga but worth it buat orang-orang yang gampang bosen kaya aku,” imbuhnya.

Prestasinya tak berhenti sampai di sini, wanita kelahiran Karanganyar ini juga menjadi seorang atlet renang. Berbagai kejuraan pernah ia raih, seperti di Kejuaraan Renang Nasional tahun 2017 Galuh meraih satu medali perunggu, dua medali perak di Pekan Paralympic Provinsi Jateng 2019, serta Juara 3 Lomba Illustrasi Women’s Day 2021 yang diselenggarakan di Solo.

“Kalau renang dari tahun 2015-2019. Aku belajar renang setelah kecelakaan. Sebelum kecelakaan itu saya atlet pencak silat,” katanya.

Galuh berpesan pada sesama penyandang disabilitas untuk terus bersemangat. Menurutnya kekurangan fisik bukan berarti seseorang tidak bisa meraih impiannya. Meski sulit, marah, kecewa, dan sedih, baginya keadaan seperti ini bukan akhir dari segalanya.

Then slowly but surely, u will be able to make peace with the most important part of the journey of urself,” pesannya.

Kedepan Galuh bercita-cita ingin memberikan wadah bagi orang-orang, khususnya penyandang disabilitas untuk mengembangkan bakat dan minatnya. “Aku pengen banget one day punya art space. Buat jadi wadah orang-orang kumpul, bikin karya. Seru sepertinya,” pungkasnya. (luk/lbi)


[ad_2]
Beranda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *