Konsumsi Garam Berlebih Dapat Sebabkan Osteoporosis, Begini Penjelasannya – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.com Garam dapur atau natrium klorida disingkat dengan Nacl terdiri dari dua unsur utama yaitu natrium atau Na dan klorida atau CL.

Kedua unsur ini membentuk senyawa ionic yang membentuk Kristal garam dapur.

Secara kimia komposisi garam dapur adalah sekitar 40 persen natrium dan 60 persen chloride. Meskipun garam dapur sebagai sumber utama natrium di dalam makanan namun bukan satu-satunya jenis garam yang dapat ditemukan pada makanan.

Berbagai jenis garam lainnya seperti garam laut juga himalaya dapat mengandung mineral tambahan yang memberikan rasa atau warna yang berbeda.

Komponen utama dalam semua jenis garam tetaplah natrium klorida. Anjuran mengkonsumsi garam adalah 2000 mg natrium setiap orang dalam sehari atau satu sendok teh.

Dikutip dari kanal YouTube @Nova_Veronika (23/12), memaparkan tentang konsumsi garam secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan tubuh.

Berikut adalah efek samping konsumsi garam berlebih.

1. Terjadinya Retensi Air

Ketika makan terlalu banyak garam maka tubuh akan menahan ekstra natrium yang meningkatkan jumlah cairan dalam tubuh di luar sel. Peningkatan cairan ini dapat menahan natrium dan cairan sambil mengeluarkan kadar Na lebih tinggi melalui urin.

2. Meningkatkan Tekanan Darah

Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan kandungan natrium dalam sel sehingga mengacaukan keseimbangan cairan.

Hal tersebut bisa mengakibatkan masuknya cairan ke dalam sel dan menyebabkan penyusutan diameter pembuluh darah.

Dampaknya jantung terpaksa bekerja lebih keras untuk memompa darah akhirnya peningkatan tekanan darah. Pada jangka waktu yang asupan garam berlebih juga bisa meningkatkan resiko penyakit jantung dan stroke.

3. Perut Kembung

Natrium berperan dalam mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Konsumsi garam berlebih tubuh cenderung menyimpan lebih banyak air untuk mencoba mempetahankan keseimbanan elektrolit.

Saat terlalu banyak garam dalam darah, air meninggalkan sel-sel tubuh sehingga mengakibatkan perut terasa kembung.

4. Osteoporosisi

Klorida yang terkandung dalam garam bersifat asam, jika dikonsumsi secara berlebihan maka ginjal memiliki peran penting untuk mengeluarkannya.

Apabila ginjal sudah tidak bisa menangani bebas tersebut tubuh akan menggunakan cadangan dari tulang untuk menjaga keseimbangan.

Proses ini membuat tubuh kehilangan kalsium dan mengakibatkan osteoporosis.

5. Kanker Lambung

Asupan yang tinggi terjadi karena beberapa hal, yaitu mukosa lambung dapat rusak yang menyebabkan hiperplasia epitel sehingga meningkatkan kemungkinan mutasi endogen, kerusakan DNA dan kelenjar atrofi, serta metaplasia usus yang berkembang menjadi kanker lambung.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *