Made in Tanggerang, Sepatu Lokal Ini Laris Manis Terjual Hingga Singapura dan Kantongi Miliaran/Bulan – Liputan Online Indonesia

Made in Tanggerang, Sepatu Lokal Ini Laris Manis Terjual Hingga Singapura dan Kantongi Miliaran/Bulan. Foto: finance.detik.com

JAKARTA, liputanbangsa.com – Sepatu lokal kini semakin banyak diminati oleh orang-orang dalam negeri. Sebab untuk kualitas produk, tidak perlu dirarugan lagi bahkan tak kalah dengan produk impor.

Merek sepatu  Dorks salah satunya. Sepatu made in tanggerang ini berhasil melebarkan sayapnya hingga ke negeri tetangga.

Bisnis sepatu  Dorks dirintis pada 31 Maret 2021 lalu oleh seorang pemuda bernama Arfan. Berkat kerja keras dan keberhasilan Arfan memberdayakan pegawainya, Dorks telah terjual ke berbagai kota di Indonesia bahkan kini sudah masuk ke pasar luar negeri.

Bahkan dari penjualan sepatu Dorks, Arfan mampu mengantongi omzet hingga Rp 1,2 miliar per bulannya

“Rata-rata omzet mencapai Rp 800 juta per bulan saat peak season Rp 1,2 miliar per bulan,” ujar Arfan.

Nama Dorks menurut Arfan artinya bodoh atau awam yang memiliki filosofi jika bisnis sepatunya ini adalah orang awan yang masih ingin terus belajar.

“Atau menjadi gelas kosong yang siap di isi air di saat kita menemukan suatu hal yang baru,” jelasnya.

Arfan menjelaskan, pasar penjualan sepatu Dorks untuk saat ini masih diminati sebagian orang di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Papua. Dan untuk pasar luar negeri banyak diminati hingga di negara seperti Malaysia dan Singapura.

“Kami memiliki tekad yang kuat di 2023 ini untuk mencapai impian kami, yakni melakukan penjualan ke berbagai negara, bahkan hingga Middle East, dan Eropa,” ucap Arfan

Made in Tanggerang, Sepatu Lokal yang Laris Hingga Singapura. Foto: dok.finance.detik.com

Harga sepatu Dorks dibandrol Rp 100.000 – 200.000 saja. Namun meski harganya murah tapi untuk segi kualitas mampu disaingkan dengan merek lokal ternama lainnya.

“Harga yang kita suguhkan sangat masuk di kocek generasi muda dan milenial di jaman sekarang. Sedangkan, untuk kualitas juga tidak perlu ragu. Mengingat, proses pembuatan produk Dorks semuanya sudah menggunakan teknologi mesin yang pastinya sangat kuat dan aman, serta didesain sebaik mungkin agar nyaman dipakai sehari-hari untuk menemani aktivitas,” ucap Arfan

Bisnis sepatu Dorks juga turut memberdayakan masyarakat disekitarnya. Sebanyak 80 pegawai Dorks merupakan korban PHK dari berbagai perusahaan, terutama dari pabrik sepatu asing.

“Dengan didirikannya Dorks ini, dinilai telah banyak membantu para ibu yang terkena PHK di pekerjaan sebelumnya serta merekrut anak muda yang memiliki potensi serta semangat dalam bekerja. Maka, produk lokal ini juga ikut serta dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia, khususnya di wilayah kabupaten Tangerang,” jelasnya.

Bisnis sepatu Dorks kini juga menyasar beberapa instansi, sekolah, dan perusahaan. Salah satu instansi tersebut seperti Angasa Pura Solusi dengan mengajak kerjasama terkait pengadaan sepatu karyawan.

Merek lokal ini selalu melakukan inovasi dengan pembaharuan motif dan model sepatunya untuk memenuhi kebutuhan pasarnya.

“Pada awal tahun ini, DORKS meluncurkan 10 jenis produk sepatu premium, tiga diantaranya dengan campuran motif batik khas kabupaten Tangerang, yang bernama Raden Aria Wangsakara dan tujuh produk sepatu premium lainnya. Hal itu sebagai bukti komitmen kami, untuk memajukan UMKM di wilayah Tangerang,” pungkasnya.

Produk Dorks ini dapat dibeli di beberapa e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Blibli, Lazada atau Tiktok dengan nama akun DORKS Official Store.

Arfan berharap, Dorks bisa mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat dan juga wilayah setempat agar dapat mengembangkan UMKM yang lebih maju serta membuat karya-karya yang lebih berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.

(heru/lbi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *