Mengapa Makan Kurma Harus Ganjil? Ini Penjelasannya – Liputan Online Indonesia

ByTia Putri

27 Februari 2024 , , ,

liputanbangsa.comMemakan kurma dengan jumlah ganjil merupakan kepercayaan umum di kalangan umat Islam. Makan kurma berjumlah ganjil juga dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW juga menganjurkan makan kurma dalam jumlah ganjil, seperti 1, 3, 5, 7, atau 9. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

 

Alasan Kenapa Makan Kurma Harus Ganjil

Berikut adalah beberapa alasan di balik keutamaan makan kurma dalam jumlah ganjil:

1. Bilangan Ganjil Kecintaan Rasulullah

Al-Munawi dalam kitabnya Faidlul Qadîr menyebutkan bahwa Rasulullah memakan tujuh butir kurma yaitu karena kecintaan beliau kepada bilangan yang ganjil dalam segala urusan.

Rasulullah pernah melakukannya saat berbuka puasa ataupun hendak berangkat salat Idul Fitri.

Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan dikutip oleh At-Tabrizi (Muhammad bin Abdullah At-Tabrizi, Misykâtul Mashâbîh, Beirut, Al-Maktab Al-Islami, 1979), menyebutkan bahwa “Adalah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallama tidak pergi untuk melaksanakan shalat Idul Fitri sampai beliau memakan beberapa butir kurma. Beliau memakannya ganjil.”

 

2. Dipercaya Dijauhkan dari Terkana Racun ataupun Sihir

Keutamaan makan kurma dalam jumlah ganjil juga dijelaskan dalam hadits shahih Bukhori dan Muslim. Diriwayatkan dari Shahabat Sa’ad bin Abi Waqqash, dari Rasulullah SAW beliau pernah bersabda:

مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ

“Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir.”

Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullaah menukilkan omongan Imam Al-Khathabi mengenai keistimewaan kurma ajwa:

“Kurma ajwa bermanfaat untuk mencegah racun dan sihir dikarenakan do’a keberkahan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap kurma Madinah bukan karena dzat kurma itu sendiri.”

Rasulullah SAW juga pernah bersabda:

اَلْعَجْوَةُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَهِيَ شِفَاءٌ مِنَ السُّمِّ

“Kurma ajwa itu berasal dari Surga, ia adalah obat dari racun.” (HR Ibnu Majah dari Sahabat Jabir bin Abdillah dan Abi Sa’id, demikian juga At-Tirmidzi dalam sunnannya dari Abu Hurairah. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykatul Mashaabiih (IV/164/4163), yang juga dimuat oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah).

 

3. Memiliki Efek Baik bagi Tubuh

Beberapa hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa makan kurma dalam jumlah ganjil atau genap mampu memberi efek berbeda pada tubuh.

Ada penelitian medis yang menerangkan bahwa mengkonsumsi buah kurma dalam bilangan genap misalnya 2, 4, 6, 8, dan seterusnya, mampu menghasilkan gula dalam darah dan potassium tanpa memberi banyak energi.

Berbeda jika dimakan dalam jumlah ganjil.

Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Musthafa Mohamed Essa, Ph.D menerangkan kurma melindungi otak dari stres oksidatif dan peradangan.

“Buah kurma adalah sumber serat makanan yang baik dan kaya fenolat total dan antioksidan alami, seperti anthocyanin, asam ferulat, asam protocatechuic, dan asam caffeic. Keberadaan senyawa polifenol ini dapat membantu dalam pengobatan penyakit Alzheimer,” terangnya.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Rock W. menyimpulkan kurma mempunyai efek menguntungkan pada asam lemak jenuh dan stres oksidatif.

Ini sering dikaitkan dengan masalah jantung, dan berpotensi untuk mencegah atherogenesis yang mengarah ke penyakit kardiovaskular.

“Kurma kaya berbagai phytochemical yang juga membantu mencegah penyakit jantung. Selanjutnya, kurma juga merupakan sumber potasium yang kaya. Terbukti kurma dapat mengurangi risiko stroke dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan jantung,” kata Rock.

Dari beberapa penelitian tadi, bisa disebut bahwa dengan mengkonsumsi kurma dalam jumlah ganjil, tubuh bisa mengubahnya menjadi karbohidrat.

Di mana, manfaat dari hal tersebut bisa menambah energi dalam tubuh dan mengembalikan stamina.

Makanya saat berbuka puasa, dianjurkan berbuka dengan kurma karena bisa jadi solusi untuk mendongkrak energi secara instan, setelah seharian berpuasa.

Di sisi lain, hasil kesimpulan penelitian tahun 2019 bertajuk Effect of Eating Even or Odd Number of Dates, on Blood Glucose Level oleh Al-Robaiaay, dkk., bahwasanya tidak terdapat perbedaan antara konsumsi daging kurma ganjil dan genap jika ditinjau dari glikemik terhadap kadar glukosa pada keadaan puasa dan postprandial.

Walaupun Rasulullah memakan kurma dengan jumlah ganjil, bukan berarti kita tidak boleh memakan kurma berjumlah genap.

Di samping sebagai sunah Rasulullah SAW yang bisa menjadi amal ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar, buah kurma juga memiliki manfaat untuk kesehatan.

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *