Mengenal Tradisi dan Potensi Desa Wisata Kaliwungu Kudus

ByRedaksi

16 Mei 2023 ,
wisata kudusMengenal Tradisi dan Potensi Desa Wisata Kaliwungu Kudus Foto: Oke/lbi

Kudus, liputanbangsa.com – Desa Kaliwungu yang terletak di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus mempunyai beragam tradisi dan potensi menonjol, dari tradisi adat dan budaya hingga potensi produk UMKM ukir gebyok.

Desa Kaliwungu merupakan salah satu diantara desa di Kudus yang ditetapkan sebagai desa rintisan desa wisata. Menandai hal itu, di pintu masuk desa tersebut, tepatnya di pertigaan Dukuh Winong, berdiri Tugu “Rintisan Desa Wisata Kaliwungu”. Tugu tersebut merupakan bantuan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus.

wisata kudus
Mengenal Tradisi dan Potensi Desa Wisata Kaliwungu Kudus Foto: Oke/lbi

Kepala Desa Kaliwungu yakni Syafi’i Noor mengatakan, di desa yang dipimpinnya memiliki tradisi budaya yakni Kirab Budaya yang diselenggarakan setiap tanggal 14 Muharam di Makam Mbah Rogomoyo.

Pawai tersebut, peserta kirab membawa arak-arakan gunungan nasi berkat sejauh dua kilometer, sebelum akhirnya diperebutkan dan dimakan beramai-ramai. Ini dilakukan warga pada acara kirab budaya Desa tersebut. Berbagai kebudayaan khas Kaliwungu ditampilkan. Salah satunya yang paling tersohor yakni rumah gebyok khas Kudus.

“Tradisi tersebut untuk memang diperuntukan untuk memperingati Haul Mbah Rogomoyo. Beliau merupakan maestro rumah adat Kudus joglo tumpang songo,” kata Syafi’i Noor saat ditemui media ini di kantornya, Selasa (16/5/2023).

Menurut dia, mengenai pengukir kayu khas Kudus, Desa Kaliwungu adalah gudangnya. Peninggalan Mbah Rogomoyo memang ukir gebyog yang bisa disaksikan hingga saat ini,

“Ada 18 orang pemilik usaha, yang masing-masing mempunyai 5-10 karyawan. Hal tersebut berkat Mbah Rogo Moyo yang menjadi pionir pengukir kayu di desa Kaliwungu. Bisa kita lihat, Balai Desa Kaliwungu dihiasi dengan ukiran-ukiran kayu hasil karya sang maestro,” terangnya.

Saat ini, lanjut Syafi’I, Pemasaran dari produk UMKM ukir gebyog hingga ke sejumlah daerah, biasanya mereka memesannya, selain untuk rumah pribadi, ada pula untuk menghias rumah makan, kebutuhan tempat rekreasi dan lainnya.

Dirinya mengajak agar para generasi muda desa Kaliwungu ikut menjaga warisan budaya desa. Tak hanya menjaga, potensi budaya harus terus dikembangkan agar tetap lestari.

“Saya pribadi mengajak generasi muda ikut menjaga dan mengembangkan potensi budaya,” ucapnya.

Sementara itu, Feri Andriawan, Ketua Pokdarwis Gebyog Royo Desa Kaliwungu Kudus menambahkan, selain tradisi kirab budaya, Desa Kaliwungu juga ada tradisi mapak tanggal setiap malam 1 syuro di sendang Kaliwungu, acarnya pengajian, rebana, kesenian.

wisata kudus
Mengenal Tradisi dan Potensi Desa Wisata Kaliwungu Kudus Foto: Oke/lbi

Ada juga Beratan menyambut bulan suci ramadhan, “Mapak tanggal ruwahan, malam 15 ruwah, awalnya di RW 6 saja, alhamdulillah sudah melebar ke RW 1 juga. Kemudian, di Desa Kaliwungu juga ada tradisi Growong yang dilaksanakan setiap usai panen raya,” ujarnya.

Sebagai informasi, Dalam rangka ketahanan pangan, Pemdes Kaliwungu jug atelah mengembangkan usaha budidaya buah strawberry dan ternak kambing,

“Sekitar November 2022 lalu, Pemdes Kaliwungu memberikan bantuan untuk ketahanan pangan, dimana untuk Pokdarwis memilih budidaya buah strawberry, sementara untuk Karang Taruna-nya usaha ternak kambing,” ujarnya.

Adanya Budidaya Strawberry ini diharapakan bisa bermanfaat untuk masyarakat ke depannya, “Manfaatnya bisa dijadikan pembelajaran untuk anak-anak tingkat PAUD TK SD untuk outing class, serta buah dan daunnya bisa dijadikan kripik atau inovasi lain untuk cemilan, sehingga harapannya produk yang dihasilkan bisa bernilai jual dan memberikan pemasukan warga,” pungkasnya. (Oke/lbi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *