Operasi Mantap Brata 2023-2024, Upaya Polda Jateng Amankan Pemilu dan Pilkada 2024 – Liputan Online Indonesia

SEMARANG, liputanbangsa.comPolda Jawa Tengah telah resmi memulai Operasi Mantap Brata 2023-2024 dengan menyiagakan sebanyak 22.746 personel.

Operasi ini bertujuan utama untuk mengamankan pelaksanaan Pemilu 2024 di wilayah tersebut.

Sebagai bagian dari persiapan operasi tersebut, polisi telah berhasil memetakan sebanyak 177.299 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Dari jumlah tersebut, 297 TPS masuk dalam kategori sangat rawan.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Lutfi, menjelaskan bahwa TPS masuk kategori sangat rawan karena berada di lokasi yang sedang terjadi konflik, tersebar isu-isu hoaks, SARA, serta potensi provokasi.

Selain itu, beberapa TPS juga menjadi tempat tinggal Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, menjadikan mereka sasaran potensial.

Selanjutnya, terdapat 729 TPS yang masuk dalam kategori rawan karena berada di pemukiman padat penduduk, memiliki keberagaman penduduk, tingkat kejahatan yang tinggi, dan berlokasi di daerah terpencil.

Sementara itu, sebanyak 116.273 TPS masuk dalam kategori kurang rawan karena penduduknya telah memiliki pemahaman hukum, mendukung pelaksanaan pemilu, dan tidak ada potensi konflik yang signifikan.

Wilayah yang sangat rawan dan rawan termasuk Kota Semarang, Pemalang, Brebes, Cilacap, Temanggung, dan Rembang.

Untuk mempersiapkan operasi ini, pihak kepolisian telah menjalani serangkaian latihan gabungan, termasuk latihan pengamanan untuk VIP, pengamanan kota, pengamanan Komando, pengamanan kampanye, penanganan pelanggaran pemilu, dan banyak latihan lainnya.

Kapolda menegaskan bahwa personel kepolisian Polda Jawa Tengah sudah dalam kondisi siap dan aktif untuk menjalankan tugas pengamanan pemilu.

Mereka akan terlibat dalam berbagai tahapan, termasuk pendaftaran dan verifikasi para calon legislatif.

Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menekankan bahwa Operasi Mantap Brata 2023-2024 merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Polda, dan Kodam.

Operasi ini akan berlangsung selama setahun penuh, mulai dari 19 Oktober 2023 hingga 20 Oktober 2024.

Tujuan utama dari operasi ini adalah untuk menjamin kelancaran, ketertiban, dan keamanan pelaksanaan Pemilu 2024 serta Pemilihan Kepala Daerah 2024 di Jawa Tengah.

Semua pihak terlibat berkomitmen untuk menjaga kondusifitas selama proses pemilu berlangsung.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *