Pelajar di Tangsel Dihimbau Tak Bawa Kendaraan Pribadi ke Sekolah Demi Jaga Kualitas Udara – Liputan Online Indonesia

TANGERANG SELATAN, liputanbangsa.comDinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Tangerang Selatan mengimbau para pelajar tak mengendarai kendaraan bermotor ke sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Tangsel Deden Deni mengatakan, sebaiknya orangtua atau keluarga yang mengantar dan menjemput siswa.

“Dinas Pendidikan menganjurkan kepada orangtua, hari ini (melakukan) antar jemput anaknya di beberapa sekolah,” kata Deden, Kamis, (14/9).

Imbauan ini adalah salah satu upaya Pemkot Tangsel mengatasi polusi udara yang disebabkan karena emisi kendaraan.

Tangsel masuk sebagai salah satu kota dengan kualitas udara terburuk versi IQAir.

Deden telah menerbitkan surat perihal himbauan pencegahan polusi yang ditujukan kepada para kepala sekolah TK, PAUD, SD, serta SMP negeri dan swasta pada 25 Agustus 2023.

Dalam surat itu termaktub empat imbauan sebagai upaya mengurangi polusi udara sekaligus menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pengendalian Pencemaran Udara pada Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Berikut empat imbauan tersebut :

  1. Sekolah mengimbau kepada siswa untuk menggunakan transportasi umum dan memaksimalkan angkutan bus sekolah, dan mengimbau para siswa untuk berjalan kaki ke sekolah guna meningkatkan kesehatan dan kebugaran siswa.
  2. Sekolah mengimbau kepada orangtua agar tidak mengantarkan satu siswa dengan menggunakan satu mobil.
  3. Sekolah yang mempunyai kendaraan operasional agar mengoptimalkan penggunaannya untuk antar jemput siswa sesuai titik penjemputan yang disetujui oleh orangtua siswa.
  4. Sekolah menangani dan mengatur alur keluar-masuk siswa saat jam masuk dan jam pulang pada gerbang sekolah serta jalan di sekitar wilayah menuju sekolah.

Deden menilai banyak siswa yang menggunakan kendaraan pribadi untuk berangkat sekolah.

Dia tak merincikan angkanya.

Menurut dia, penggunaan transportasi pribadi juga bisa berdampak terhadap arus lalu lintas di sekitar sekolah.

“Bayangkan di beberapa sekolah, ada berapa ratus siswa, berapa ratus kendaraan yang keluar di waktu bersamaan, itu juga salah satu penyebab kemacetan juga,” ucapnya.

“Jadi minimal kita bisa mengurangi polusi udara yang lainnya (dan) mengurangi kemacetan di beberapa titik,” sambungnya.

Deden menambahkan pelajar juga dapat memanfaatkan bus sekolah gratis dari Pemkot Tangsel apabila orangtua sedang sibuk dan tak bisa mengantar atau menjemput sang anak.

“Kalau jumlah armada mungkin cek Dinas Perhubungan. Kalau jam tentu di jam sekolah, jam berangkat maupun pulang,” tutupnya.

 

(ar/lb)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *