Pelaku Hipnotis Modus Jual Jual Batu Merah Delima Palsu Ditangkap – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.com – Tiga orang pelaku hipnotis lintas provinsi ditangkap polisi usai beraksi di Kota Bengkulu. Komplotan ini beraksi dengan modus menjual batu merah delima palsu.

Kapolresta Bengkulu, Kombes Aris Sulistyono mengatakan komplotan itu ditangkap tim gabungan di dua lokasi berbeda. Salah satu pelaku di Jambi dan dua lainnya di Riau.

“Ketiganya bersama satu pelaku yang masih buron, merupakan bagian sindikat pelaku hipnotis lintas provinsi, di pulau Sumatera,” kata Aris, Selasa (4/7/2023).

Aris menjelaskan ketiganya IN (52), EW (47) dan JH (42) diringkus usai beraksi di Kota Bengkulu. Dalam menjalankan aksinya, pelaku menjual batu merah delima palsu.

Aksinya ketiga dilakukan terhadap korban HA pada Senin (26/6/2023) lalu. Ketiganya berbagi peran menjadi penjual dan konsumen fiktif untuk menghasut korban.

“Modus pelaku, dengan cara mencari korban secara acak, lalu menawarkan korban untuk membeli batu merah delima, agar korban percaya batu merah delima dimasukkan ke dalam air dan menyala,” jelas Aris.

Pelaku awalnya menawarkan batu tersebut seharga Rp 1 miliar. Kemudian, pelaku lainnya meminta korban menjual mobil miliknya untuk menebus batu tersebut.

Korban yang terhasut, akhirnya menyanggupi membeli batu tersebut seharga Rp 108 juta yang merupakan hasil menjual mobil pribadinya.

Korban lalu diantar ke masjid untuk salat, dan uang hasil penjualan mobil korban dibawa kabur para pelaku.

“Pelaku utama (IN) mengatakan, batu yang dijual kepada korban, merupakan batu merah delima palsu, milik rekannya yang saat ini buron, uang hasil penipuan para pelaku dibagi tiga, dan digunakan untuk membeli sejumlah barang dan membayar utang,” tutup Aris.

Korban yang merasa tertipu lalu melaporkan peristiwa tersebut ke polisi hingga akhirnya komplotan tersebut diringkus.

Polisi menyita uang tunai Rp 27 juta yang merupakan sisa uang hasil penipuan korban, tiga kendi kecil dan empat batu merah delima palsu.

Ketiga pelaku masih dalam pemeriksaan karena diduga masih ada korban lainnya atas aksi tiga tersangka.

 

(ar/lb)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *