Penyebab Gusi Berdarah saat Menyikat Gigi dan Cara Mengatasinya – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comAnda mungkin termasuk orang yang mengalami gusi berdarah saat menyikat gigi.

Mungkin ada gejala lain yang menyertai, seperti gusi terasa lembek dan bengkak. Jangan diabaikan, segera periksakan ke dokter gigi.

“Sebelum berdarah, gusi mungkin terlihat bengkak dan merah,” kata Alice G. Boghosian, juru bicara Asosiasi Dental Amerika, dikutip dari Fox News Digital.

“Jika melihat ada darah saat menyikat gigi dan berlangsung lebih dari dua minggu, periksakan ke dokter gigi. Anda mungkin mengalami penyakit gusi.”

Ada beberapa penyebab gusi berdarah.

“Dalam beberapa kasus, gusi berdarah bisa menjadi tanda gingivitis, tahap awal penyakit gusi. Dikenal juga sebagai penyakit periodontal, penyakit gusi adalah infeksi di gusi adan tulang yang mengelilingi gigi disebabkan penumpukan plak,” papar Sally J. Cram, spesialis periodontis dan juga juru bicara Asosiasi Dental Amerika.

Selain berdarah, pada tahap awal penyakit gusi juga menunjukkan gejala gusi bengkak, lembek, merah, dan bau mulut.

Perempuan biasanya mengalami hal ini di masa pubertas, kehamilan, menopause, dan saat siklus menstruasi.

“Penyebabnya kenaikan kadar hormon yang membuat gusi semakin sensitif karena plak dan bakteri,” ujarnya.

 

Penyebab Sementara dan Jangka Panjang

Penyebab lain adalah kebiasaan menggunakan benang gigi yang baru dilakukan. Namun masalah ini biasanya bisa teratasi dalam seminggu.

Selain itu, menyikat gigi terlalu keras juga bisa membuat gusi berdarah.

Kebanyakan penyebab bersifat sementara, seperti penggunaan benang gigi, atau bisa disesuaikan, seperti menggosok gigi terlalu keras atau salah jenis sikat gigi.

Bila gejala juga disertai napas berbau serta gusi bengkak dan lembek, lebih dari dua minggu, periksakan ke dokter gigi. Faktor risiko lain menurut Boghosian adalah:

-Kesehatan gigi yang buruk.
-Merokok atau mengunyah tembakau.
-Keturunan
-Gigi tak lurus sehingga sulit dibersihkan.
-Kehamilan
-Diabetes
-Pengobatan tertentu, termasuk steroid, obat epilepsi, obat terapi kanker, dan kontrasepsi.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *