Pesta Miras Maut Di Makassar, Dibuat Dari Oplosan Alkohol Hand Sanitizer Sisa Pandemi – Liputan Online Indonesia

Pesta Miras Maut Di Makassar, Dibuat Dari Oplosan Alkohol Hand Sanitizer Sisa Pandemi (ilustrasi) Foto: dok.http://ntmc-korlantaspolri.blogspot.com/

MAKASSAR, liputanbangsa.com – Pesta miras oplosan yang dilakukan oleh sekelompok pelajar dan mahasiswa yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan mengakibatkan 3 orang tewas dan sejumlah orang dilarikan ke rumah sakit.

Polrestabes Makassar mengungkap  pesta miras oplosan itu dilakukan selama tiga hari mulai tanggal 20 hingga 22 Februari lalu. Lokasi pesta miras itu salah satunya dilakukan di lingkungan sekolah.

Insiden pesta miras oplosan ini bermula ketika AF (15) menemukan dua jerigen alkohol murni 96 persen yang merupakan sisa bahan pembuatan pencuci tangan saat masih status pandemi Covid-19 lalu.

“Yang kita amankan AF, dia yang bawa atau menemukan alkohol 96 persen di rumah kosong. Di mana alkohol ini untuk saat Covid-19, atau hand sanitizer,” kata Ridwan, Rabu (1/3/2023).

Setelah menemukan alkohol itu, kata Ridwan, AF mengajak rekan-rekannya yang menjadi korban untuk berpesta miras di tiga lokasi berbeda.

“Tanggal 20 mereka sudah sering minum tuak atau ballo, perkumpulan mereka. Kemudian, tanggal 20 itu menemukan alkohol 96 persen di rumah kosong dan malam itu mereka minum di bengkel sebanyak 8 orang,” ungkapnya.

Tak sampai disitu, pesta miras itu berlanjut kembali pada 21 Februari, lanjut Ridwan, di mana para pelajar tersebut mengoplos alkohol 96 persen itu dengan mencampurkannya ke dalam minuman soda.

“Mereka bawa dan racik dengan bersama membeli Cola-Cola. Mereka racik, mereka minum dan kemudian berlanjut pada Selasa (21/2) minuman ini dibawa ke sekolahnya mereka. Di dalam sekolah mereka minum itu, sebanyak 6 orang,” ungkap Ridwan.

Setelah pesta miras di sekolah, kata Ridwan pesta miras oplosan tersebut kembali dilakukan di salah satu kamar kost yang berada di Jalan Sanrangan 7, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.

“Kemudian, jam 19 malam itu, merek lanjut lagi di kos-kosan ini. Ada 12 orang minum di situ. Di malam itulah terjadi penganiayaan dan viral video mengajak minuman dan memperlihatkan alkohol 96 persen,” jelasnya.

Akibat menenggak miras oplosan tersebut, menimbulkan reaksi terhadap tubuh korban sehingga mengakibatkan tiga orang meninggal dunia yakni RA, RF, dan MRS. Kemudian ada lima pelajar lain yang menjalani perawatan medis imbas tenggak miras oplosan alkohol 96 persen itu.

“Dalam perkara ini, kami menyimpulkan bahwa mereka bersama-sama pesta miras. Tidak ada paksaan minum atau cekoki. Mereka bersama. Karena tiga kali, sebelumnya mereka sudah biasa minum. Bahkan sudah minum minuman lain, termasuk anggur merah,” pungkas Ridwan.

(heru/lbi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *