[ad_1]
JEPARA, liputanbangsa.com – Sepak terjang dunia furniture, mengalami dinamika. Kabupaten Jepara sebagai kota ukir, dinilai oleh Angkatan Muda Ka’bah sudah semestinya melestarikan dan jadi ujung tombak seni ukir dunia.
Ketua Umum Angkatan Muda Kabah (AMK), H. Rendhika Deniardi Harsono memaparkan, kondisi ukir di Jepara kian surut. Hal tersebut, diduga karena passion atau minat pemuda beralih ke pabrik atau perusahaan.
“Keinginan dan fokus pemuda untuk terjun di dunia seni, khususnya ukir tergerus oleh zaman. Sejak munculnya pabrik dan perusahaan yang masif di Jepara, passion pemuda teralihkan,” papar Rendhika kepada liputanbangsa.com, belum lama ini.
Oleh sebab itu, seorang yang akrab disebut Bro Rendhika mengatakan, perlu upaya lebih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara. Supaya bisa kembali menaikkan popularitas ukir di kalangan pemuda.
Tidak berhenti di situ, pihaknya menilai, seni ukir di Jepara berbeda dengan kabupaten lain. Selain istimewa dan berkualitas, Jepara memiliki proses ukir yang panjang.
“Untuk melestarikan, perlu kolaborasi antara pemkab dan seniman ukir di Jepara. Apabila hal itu terjadi, tentu ukir akan abadi. Toh Jepara dikenal sebagai kota kelahiran seni ukir,” jelasnya.
Penilaian tersebut, dikatakan ketika pihaknya mengecek furniture pesanannya di Kenbi Furniture milik Ahmad Zainuddin di Jepara. Ia menambahkan, seni ukir di Jepara memiliki harga kompetitif dan kualitas terbaik.
“Saya datang ke kota Jepara ini, untuk mengecek barang – barang yang saya pesan dari Mas Ahmad Zainudin owner Kenbi Furniture. Selain harganya cukup kompetitif, desain dan kualitasnya terjamin,” terang dia.
Kedatangan Rendhika di Jepara, turut disambut oleh Ketua Komisi A DPRD Jepara dari Fraksi PPP, Agus Sutisna. Seorang yang akrab disebut Pak Kaji ini mengutarakan, salah satu langkah melestarikan seni ukir, diawali dengan tokoh nasional yang mencintai seni ukir itu sendiri.
“Saya sangat senang Ketua Umum AMK Bro Rendhika berkenan mengunjungi Kota Kami Jepara, semoga melalui tokoh – tokoh Nasional seperti beliau kita tetap bisa mempertahankan seni ukir Jepara baik di kancah Nasional ataupun Internasional,” pungkas Agus Sutisna. (cr2/lbi)
[ad_2]
Beranda