Sering Dikatakan, 5 Kalimat Basa-basi Ini Ternyata Tidak Sopan, Apa Saja? – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comUmumnya, basa-basi dilakukan untuk memulai percakapan dengan teman lama atau orang baru.

Akan tetapi, ada kalanya obrolan ringan yang bertujuan baik justru berakhir buruk.

Obrolan ringan terkadang mendapat kesan buruk karena membosankan atau tidak ada sopan santun di dalamnya.

Walaupun begitu, membicarakan hal-hal ringan dengan orang lain juga bermanfaat untuk membangun hubungan sosial.

Oleh karenanya, mengetahui etiket yang tepat untuk berbasa-basi sangatlah penting demi menjaga hubungan baik.

Jangan malah menormalisasi pertanyaan-pertanyaan yang tidak sopan tersebut untuk ditanyakan kepada orang lain.

Nah, simak informasi di bawah ini yang dikutip dari Reader’s Digest soal kalimat basa-basi yang harus dihindari.

1. “Kamu Sangat Pintar dan Cantik, Kenapa Tidak Punya Pacar?”

Pertanyaan seperti ini sering kali dilontarkan di lingkup pergaulan anak muda zaman sekarang.

Mungkin kamu mempertanyakan hal tersebut karena merasa kagum dengan orang lain karena dia sangat cantik, pintar, dan menarik.

Bisa jadi orang tersebut salah mengartikan maksud di balik pertanyaanmu. Hal yang mereka tangkap:

“Apakah ada yang mencintaimu? Apa yang salah denganmu, sehingga kamu tidak memiliki hubungan?.”

Selain itu, kamu telah mengganggu privasi orang tersebut. Sebab, punya atau tidaknya pacar adalah pilihan hidup masing-masing orang.

Sebaliknya, katakan ini: “Kamu sangat pintar dan cantik, aku mengagumimu! Apa hal yang baru-baru ini kamu kerjakan?”

Penting untuk bersikap tulus saat mengajukan pertanyaan pribadi, karena orang dapat merasakan jika kamu memiliki motif tersembunyi.

 

2. “Kok Kamu Sekarang Makin Gemuk/Kurus?”

Berat badan memang sangat sensitif untuk dibicarakan. Misalnya, ketika sudah lama tidak bertemu secara langsung dengan teman lama, hal yang ditanyakan pertama kali adalah “Kok kamu kelihatan beda? Kurusan, ya?” atau “Wah, di rumah terus jadi gemukan, makan terus, ya?.”

Mungkin kamu memang ingin memuji perubahan tersebut, tetapi ada kemungkinan mereka justru tersinggung dengan pertanyaan tersebut karena mereka harus menguruskan atau menggemukkan badan agar terlihat bagus.

Katakan ini sebagai gantinya, “Kamu terlihat sangat bahagia! Apa yang baru dalam hidupmu hari ini?”

Bila mereka ingin berbagi penurunan berat badannya dengan kamu, mereka akan melakukannya, dan kemudian kamu baru bisa mengajukan pertanyaan.

 

3. “Senang Kalian Berdua Masih Bersama! Kenapa Belum Menikah?”

Pertanyaan ini mirip dengan menanyakan kapan seseorang punya anak atau mengapa mereka tidak menjalin hubungan. Pertanyaan yang tampaknya sopan ini telah melewati batas kesopanan.

Pasangan tertentu memiliki alasan mengapa mereka belum menikah, tetapi mereka tidak berkewajiban untuk membagikannya kepada kamu.

Selain itu, kamu dapat memberikan tekanan yang tidak semestinya kepada mereka.

Katakan saja ini, “Kalian berdua adalah pasangan yang serasi! Petualangan apa yang kalian nantikan bersama?”

Hal ini memungkinkan mereka untuk berbagi tujuan besar apa pun, mulai dari perjalanan mendatang atau bahkan pertunangan.

Lalu, apabila mereka benar-benar menikah, pastikan kamu tidak menanyakan hal-hal yang ranahnya pribadi supaya kamu tidak salah langkah.

 

4. “Hei, Kapan Kalian Berdua Punya Anak?”

Menanyakan “Kapan punya anak” tidak hanya sensitif, tetapi juga bisa mengganggu privasi orang.

Tidak ada cara yang sopan untuk menanyakan pertanyaan ini karena meskipun kamu bermaksud baik, itu bukan urusanmu.

Ada sejumlah faktor lain yang memengaruhi keputusan seseorang untuk memiliki anak atau tidak. Misalnya, pasangan tersebut mungkin memiliki masalah kesuburan dan kesulitan keuangan. Singkatnya, membicarakan topik ini adalah kesalahan etiket yang besar.

Katakan ini sebagai gantinya, “Kalian berdua adalah pasangan yang serasi, dan saya sangat antusias melihat masa depan kalian”, atau “Apa rencanamu?.

Hal ini membuat mereka bebas menentukan apakah mereka ingin berbagi sesuatu yang bersifat pribadi, seperti kehamilan, pendidikan, dan rencana karier.

 

5. “Apa yang Perlu Dikhawatirkan? Cuma Begini Saja”

Memberitahu seseorang untuk berhenti khawatir terhadap masalahnya tanpa menunjukkan simpati sama sekali merupakan hal yang tidak baik.

Pertanyaan semacam ini membuat perasaan seseorang menjadi buruk karena mereka dituntut untuk merasakan hal yang berbeda.

Katakan saja ini: “Katakan padaku apa yang kamu khawatirkan. Saya ingin mendengarkannya.” Sering kali, orang hanya membutuhkan seseorang untuk mendengarkan mereka, bukan memberikan nasihat atau upaya untuk memperbaiki keadaan.

Nah, itulah informasi mengenai beberapa pertanyaan basa-basi yang sebenarnya membuat orang lain sakit hati. Jangan dipertanyakan kepada orang lain lagi, ya.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *