Sosialisasi Pilar Empat Bangsa, Perbaiki Lunturnya Etika dan Moral Anak Bangsa – Liputan Online Indonesia

sosialisasiSosialisasi Pilar Empat Bangsa, Perbaiki Lunturnya Etika dan Moral Anak Bangsa - Liputan Online Indonesia. Foto: dok.golkarjateng.com

PURWOREJO, liputanbangsa.comSosialisasi empat pilar, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, perlu dilakukan untuk membangun generasi muda yang tanggung dan miliki wawasan kebangsaan.

Ir Panggah Susanto, MM, anggota DPR RI 2019-2024 mengatakan, “Perilaku hidup berpancasila wajib ditanamkan sejak usia dini. Pasalnya, sekarang banyak sekali pemuda dan pemudi yang pulang sekolah tidak membantu orang tua. Sopan santun, etika dan moral pada orang tua juga sudah mengalami pengikisan. Jadi, penanaman jiwa Pancasila ini harus terus dilakukan,” ujarnya saat Sosialisasi Empat Pilar MPR/DPR RI di Desa Pengenrejo, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, belum lama ini.

Danramil, Kapolsek, KNPI, PGS, Perwakilan Organisasi Siswa (OSIS) kabupaten Purworejo serta 100 warga masyarakat Purworejo menghadiri Sosialisasi Empat Pilar tersebut

Sementara itu, Ketua DPD Golkar Jateng, Panggah Susanto menegaskan sosialisasi empat pilar tersebut sangat penting karena Pancasila merupakan ideologi bangsa, dasar negara, dan sumber dari segala sumber hukum negara.

Sedangkan, UUD 1945, merupakan konstitusi dan turunan pertama Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara yaitu prural dalam segala hal tapi tetap menjadi satu kesatuan bangsa, serta NKRI merupakan bentuk negara kesatuan ipoleksosbuhankam.

anggota DPR RI dari Dapil VI Jateng yang meliputi Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, dan Kabupaten Temanggung, menerangkan tujuan dari sosialisasi tersebut. “Sosialisasi Empat Pilar ini merupakan kegiatan yang hebat sekali. Itu untuk membumikan Pancasila kepada masyarakat,” terangnya.

Tak hanya sosialisasi Empat Pilar, perekonomian rakyat juga dibahas oleh Panggah Susanto dalam kegiatan tersebut. Salah satunya tentang penyerapan hasil perkebunan kopi di Purworejo, Wonosobo, dan Magelang.

“Ke depan, saya akan mencarikan pasar kopi, khususnya di wilayah Purworejo, Magelang, Wonosobo. Saya akan mencoba untuk transparansi harga kopi supaya masyarakat tahu harga kopi yang sebenarnya,” kata Panggah.

“Saya pun bertekad mencari pasar kopi di dalam dan luar negeri bagi petani Purworejo, Wonosobo, Magelang, Temanggung, dan sekitarnya,” lanjutnya. (afifah/lbi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *