Sunah dan Rukun Mandi Wajib untuk Wanita Setelah Suci dari Haid

ByRedaksi

6 Desember 2022

LIPUTANBANGSA.COM, Seorang wanita Muslim yang telah melewati masa haid perlu menjalankan sunah dan rukun mandi wajib. Para wanita dapat menjalankan sunah dan rukun mandi wajib untuk bersuci setelah haid.
Agar dapat kembali menjalankan ibadah kepada Allah Swt. seorang wanita dianjurkan untuk mengamalkan sunah dan rukun mandi wajib setelah haid.

Perintah untuk melakukan mandi wajib telah disampaikan dalam Al-Qur’an surah surah An Nisa ayat 43. Berikut bunyi potongan surah An Nisa ayat 43.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْتُمْ سُكٰرٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَابِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ۗوَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُوْرًا ٤٣
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah mendekati salat, sedangkan kamu dalam keadaan mabuk sampai kamu sadar akan apa yang kamu ucapkan dan jangan (pula menghampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub, kecuali sekadar berlalu (saja) sehingga kamu mandi (junub). Jika kamu sakit, sedang dalam perjalanan, salah seorang di antara kamu kembali dari tempat buang air, atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapati air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci). Usaplah wajah dan tanganmu (dengan debu itu). Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.”
Yuk, ketahui sunah dan rukun mandi wajib bagi wanita setelah suci dari haid dengan menyimak penjelasan selanjutnya berikut.

Sunah Mandi Wajib bagi Wanita Setelah Suci dari Haid
Mengamalkan sunah dan rukun mandi wajib dapat membebaskan seorang wanita dan laki-laki Muslim dari najis dan hadas besar yang harus dilakukan sebelum beribadah. Apalagi jika mengamalkan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw. atau sunah mandi wajib, maka kita akan mendapatkan syafaat yang lebih.
Mengutip dari detikcom, ada serangkaian sunah mandi wajib bagi wanita yang telah suci dari haid menurut buku Tuntunan Shalat Lengkap + Terjemah Perkata Bacaan Shalat yang disusun oleh Muhammad Syafril. Berikut di antaranya:

Membaca bacaan basmalah ‘bismillahirrahmanirrahim)’.
Membasuh kedua tangan sebelum membasuh seluruh anggota badan.
Berwudhu sebelum memulai mandi wajib.
Meratakan basuhan ke seluruh anggota badan.
Dilakukan secara terus-menerus.
Mendahulukan bagian tubuh yang kanan dari yang kiri.
Air yang digunakan tidak kurang dari 1 sho (2.172 gram menurut mazhab Syafi’i)
Tidak mandi pada air yang tergenang atau tidak mengalir.
Selesai mandi membaca lafadz ‘Asyhadu allaa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh’.

Rukun Mandi Wajib
Ada beberapa rukun mandi wajib yang harus dilakukan agar suci dari hadas. Berikut rukun mandi wajib menurut mazhab Syafi’i.
1. Niat
Niatkan mandi wajib dengan benar, yaitu untuk menghilangkan hadas besar di sekujur tubuh karena Allah Swt. Karena dalam melakukan segala sesuatu hal perlu menggunakan niat yang baik dan benar, sebagaimana yang dijelaskan pada hadits riwayat Bukhari dan Muslim berikut.
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ
Artinya: “Sesungguhnya semua perbuatan itu bergantung pada niatnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
2. Membersihkan najis di seluruh tubuh
Rukun mandi wajib yang selanjutnya adalah membersihkan najis yang menempel di seluruh tubuh. Imam an-Nawawi mengatakan bahwa mandi wajib baru dikatakan benar apabila najis dalam tubuh sudah hilang. Oleh karena dianjurkan untuk membuang kotoran terlebih dahulu sebelum mulai mandi wajib.
3. Mengguyur menggunakan air sampai terkena ke seluruh tubuh
Rukun mandi wajib ketiga menurut mazhab Syafi’i adalah mengguyur sampai terkena ke seluruh tubuh. Hal ini sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah saw. di mana beliau melakukan mandi wajib sampai air masuk ke sela-sela rambut. Berikut hadisnya.
عن عائشة رضي الله عنها قالت : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا اغتسل من الجنابة غسل يديه ، ثم توضأ وضوءه للصلاة ، ثم اغتسل ، ثم يخلل بيده شعره حتى إذا ظن أنه قد أروى بشرته أفاض عليه الماء ثلاث مرات ، ثم غسل سائر جسده
Artinya: Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha; dia berkata, “Bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dari janabah maka beliau mulai dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudu sebagaimana wudunya untuk shalat, kemudian memasukkan jari-jarinya ke dalam air kemudian menyela dasar-dasar rambutnya, sampai beliau menyangka air sampai ke dasar rambutnya kemudian menyiram kepalanya dengan kedua tangannya sebanyak tiga kali kemudian beliau menyiram seluruh tubuhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Niat Mandi Wajib
Selain sehabis melakukan hubungan intim, perempuan Muslim harus dihadapkan pada beberapa kondisi lainnya yang menyebabkan ia harus melakukan mandi wajib. Kondisi tersebut antara lain setelah haid dan nifas.
Setelah mengetahui sunah dan rukun mandi wajib, saatnya kita tahu tentang bacaan niat mandi wajib beserta artinya. Berikut bacaan niat mandi wajib untuk para wanita yang bisa dilakukan setelah mengalami beberapa kondisi berikut.
Berikut adalah niat mandi wajib secara umum:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf ‘il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta’aala
Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah Ta’ala.”
1. Niat Mandi Wajib Setelah Haid
نَوَيْتُالْغُسْلَلِرَفْعِاْلحَدَثِاْلأَكْبَرِمِنَاْ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbari minal haidil fardhal lillahi ta’ala
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari haid, fardhu karena Allah Ta’ala.”
2. Niat Mandi Wajib Setelah Nifas
نَوَيْتُالْغُسْلَلِرَفْعِاْلحَدَثِاْلأَكْبَرِمِنَاْ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbari minal nifaasi fardhal lillahi ta’ala
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardhu karena Allah Ta’ala.”
3. Niat mandi junub (setelah berhubungan intim)
نَوَيْتُالْغُسْلَلِرَفْعِاْلحَدَثِاْلأَكْبَرِمِنَاْلِجنَابَةِفَرْضًالِلهِتَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari minal janabati fardhal lillahi ta’ala
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardu karena Allah Ta’ala.”

Berikut telah InsertLive rangkum sunah dan rukun mandi wajib bagi wanita menurut Islam. Semoga kita dapat mengamalkan sunah dan rukun mandi wajib dengan mengharap rida Allah Swt. dalam menjalankan ibadahnya. (Nabila Sahma/and)

LIPUTANBANGSA.COM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *