Ukraina Tak Akan Gunakan Pasokan Senjata dari Barat untuk Serang Rusia – Liputan Online Indonesia

ByAfifah Agustin

7 Februari 2023
Ukraina Tak Akan Gunakan Pasokan Senjata dari Barat untuk Serang Rusia - Liputan Online Indonesia. Foto: dok.kompas

liputanbangsa.com Beberapa waktu lalu bangsa Barat telah mengirimkan senjata kepada Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia. Namun, senjata yang dipasok dari Barat tidak digunakan oleh Ukraina untuk melawan Rusia dengan alasan ada konsensus yang berlaku.

Pernyataan tersebut keluar ketika Kanselir Jerman Olaf Scholz, mengatakan senjata yang dipasok oleh Barat tidak akan digunakan untuk menyerang Rusia dan sudah disetujui oleh Volodymyr Zelensky selaku Presiden Ukraina.

Pada wawancara dengan tabloid mingguan Bild am Sonntag, Scholz mengatakan, “Ada konsensus mengenai hal ini,” ujarnya pada Minggu (5/2).

Saat pasukan Kyiv mencoba mendorong mundur pasukan Rusia di wilayah timur, Sekutu Barat berjanji akan memasok senjata Ukraina dengan roket presisi, sistem rudal, dan tank.

Sementara itu, Vladimir Putin Presiden Rusia mulai membandingkan intervensi negara-negara seperti Jerman dengan perjuangan bangsanya selama Perang Dunia 2.

Baca juga: Ditekan NATO, Jerman dan Sekutu Akan Kirim Bantuan Tank Tempur ke Ukraina – Liputan Online Indonesia 

“Berulang kali kami dipaksa untuk menghalau agresi kolektif Barat,” jelas Putin pada Kamis (2/2) pada peringatan 80 tahun kemenangan Soviet di Pertempuran Stalingrad.

Namun, Scholz yang mendengar ucapan Putin yang membandingkan intervensi negaranya saat Perang Dunia 2 dulu, langsung menolak perbandingan tersebut.

“Kata-katanya (Putin) adalah bagian dari serangkaian perbandingan sejarah yang tidak masuk akal yang dia gunakan untuk membenarkan serangan Rusia terhadap Ukraina,” kata dia.

Kanselir Jerman menegaskan apa yang terjadi antara Ukraina dan Rusia saat ini, ia tidak pernah membernarkan perang tersebut terjadi.

“Bersama dengan sekutu, kami memasok tank tempur ke Ukraina sehingga dapat mempertahankan dirinya sendiri. Kami telah mempertimbangkan setiap pengiriman senjata dengan hati-hati, dalam koordinasi yang erat dengan sekutu kami, dimulai dengan Amerika,” tegasnya.

Scholz menyatakan, untuk menghindari eskalasi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan berbasis konsensus. (afifah/lbi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *