Wisatawan Mancanegara Datang Hanya Seminggu, Gubernur Kepri Minta Pengurangan Biaya Visa – Liputan Online Indonesia

wisatawan mancanegaraWisatawan Mancanegara Datang Hanya Seminggu, Gubernur Kepri Minta Pengurangan Biaya Visa - Liputan Online Indonesia. Foto: dok.kompas

liputanbangsa.com Dirjen Imigrasi Kemenkumham RI, Silmy Karim mendapatkan permintaan kebijakan terkait pengurangan biaya pengurangan biaya Visa On Arrival (VOA) khusus pintu masuk wisatawan luar negeri oleh Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, pada Rabu (1/3).

Permintaan tersebut didasari karena rata-rata lama kunjungan wisatawan mancanegara di Kepri hanya seminggu atau tiga hari.

Biaya visa kunjungan saat kedatangan khusus wisata sebesar Rp 500.000, dan dirasa masih memberatkan wisman yang ingin berlibur ke Batam dan Bintan.

“Kami mengusulkan pengurangan biaya visa untuk kunjungan wisata yang hanya satu minggu atau tiga hari saja, karena dengan pengurangan tersebut kami yakin wisman lebih tertarik datang liburan ke Kepri,” ujar Ansar dalam keterangan tertulis Diskominfo Provinsi Kepri.

Pada 2022 Provinsi Kepri sudah kedatangan 758.154 orang wisman, sehingga usulan tersebut disampaikan.

Sebelumnya, Kepri masuk daerah tiga besar secara nasional dengan kunjungan wisman terbanyak. Tepatnya pada tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19, jumlah kunjungan wisatawan manca negara mencapai 2.864.795 jiwa.

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau berambisi mendatangkan 1,2 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2023.

Ansar Ahmad optimistis target kunjungan wisatawan mancanegara bisa dicapai karena terjadi kenaikan yang signifikan dalam jumlah kunjungan wisman pada 2022.

“Untuk mengejar target 1,2 juta kunjungan wisman itu tentunya sangat dibutuhkan diskresi dari pemerintah pusat. Maka dari itu kami sangat mengharapkan Dirjen Imigrasi bisa mempertimbangkan usulan kami,” pinta Ansar.

Status Bandara Raja Haji Fisabilillah di Tanjungpinang diusulkan oleh Ansar untuk ditetapkan menjadi bandara Internasional.

Hal itu karena status Bandara Internasional di Bandara Raja Haji Fisabilillah sangat dibutuhkan untuk menunjang pintu masuk wisatawan mancanegara di Kota Tanjungpinang dan pulau Bintan secara keseluruhan, menurut Ansar.

“Kalau mau melonjakkan angka wisman ke Kepri mestinya jangan setengah-setengah, untuk mengandalkan pintu masuk pelabuhan saja di pulau Bintan tentunya berat, jadi Bandara Raja Haji Fisabilillah memang harus dikembalikan lagi jadi bandara internasional,” papar Ansar.

Atas usulan yang disampaikan, respon positif diberikan oleh Dirjen Imigrasi Silmy Karim. Dia berjanji akan segera membahas hal tersebut untuk mendukung lonjakan kunjungan wisman ke Kepri.

“Terima kasih banyak Pak Gubernur sudah silaturahmi hari ini bersama rombongan. Dirjen Imigrasi akan selalu mendukung, mempermudah, dan siap memfasilitasi segala hal agar urusan perizinan khusus nya visa arival kalau memang bisa kita realisasikan akan segera kita eksekusi,” kata Silmy Karim.

Untuk menetapkan dasar penguat pengambilan kebijakan pengurangan biaya Visa On Arrival di Kepri, Ansar dan pelaku  diminta Silmy Karim

Silmy Karim pun meminta Ansar dan pelaku pariwisata di Kepri untuk mempersiapkan proyeksi kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepri pada 2023. Hal itu sebagai dasar penguat pengambilan kebijakan pengurangan biaya Visa On Arrival di Kepri.

Dalam pertemuan di ruang rapat Dirjen Imigrasi Jalan Rasuna Said, Jakarta, Ansar didampingi Frans Gunara dari BRC Lagoi, Arie Gunadi dari Nongsa Point Marina Batam, Kepala Dinas Kominfo Kepri, Hasan dan Kepala Biro Adpim, Dody Sepka. (afifah/lbi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *