8 Tips Mudah Mengatasi Mual di Awal Kehamilan – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comMasa-masa awal kehamilan sering kali disertai dengan rasa mual yang terus menerus dan muntah-muntah.

Rasa mual ketika hamil dikenal dengan istilah ‘morning sickness’ serta biasanya dialami sekitar minggu ke-6 kehamilan dan berlangsung selama trimester pertama kehamilan.

Walaupun namanya mengindikasikan gejala terjadi pada pagi hari, sebenarnya bisa terjadi kapan saja sepanjang hari.

Kondisi ini tentu menjadi tantangan di tengah kebahagiaan Bunda yang sedang hamil muda.

Mual di awal kehamilan terjadi pada lebih dari 50% ibu hamil. Banyak dokter kandungan yang menganggap bahwa mual di pagi hari tidak perlu dikhawatirkan karena itu berarti plasenta berkembang dengan baik.

Adapun perubahan hormonal yang signifikan terutama human Chorionic Gonadotropin (hCG) dan estrogen diyakini berkontribusi pada mual saat hamil.

Tingginya tingkat hCG di awal kehamilan dikaitkan dengan tingkat mual yang lebih tinggi.

Selain itu, peningkatan hormon-hormon kehamilan juga dapat meningkatkan sensitivitas terhadap bau dan rasa.

Tak jarang banyak ibu hamil yang tidak tahan terhadap bau atau rasa tertentu sehingga memicu mual dan muntah.

Meski gejala ini tidak berbahaya bagi ibu hamil dan janin, tetapi jika mengalami muntah berlebihan hingga tidak bisa mengonsumsi makanan atau minuman, Bunda mungkin menderita hiperemesis gravidarum.

Hal ini bisa menyebabkan kekurangan nutrisi penting serta elektrolit.

Menghadapi rasa mual ketika hamil bisa lebih mudah dijalani apabila Bunda memahami bagaimana cara mengatasinya. Berikut beberapa tips untuk mengatasi mual dan muntah.

1. Makan dalam Jumlah Kecil tapi Sering

Pastikan untuk menghindari perut kosong saat hamil. Mulailah hari dengan sarapan pagi tetapi tidak perlu dalam porsi yang berat.

Bunda bisa mengonsumsi buah-buahan lebih dulu, roti, biskuit, atau karbohidrat lain seperti ubi atau kentang.

Makan dengan jumlah kecil namun secara teratur sepanjang hari. Makanan kecil dan sering dapat membantu menjaga kadar gula darah dan mencegah mual.

2. Hindari Pemicu Rasa Mual

Perhatikan jenis makanan atau minuman yang memicu timbulnya rasa mual, lalu hindari bau tersebut. Bunda juga bisa meminimalisir bau pemicu rasa mual dengan memanfaatkan wangi-wangian ringan atau mencium bau lemon, jahe, atau mint yang dapat membantu meredakan mual.

Selain itu, Bunda juga dapat memastikan sirkulasi udara di rumah baik. Jangan lupa untuk membuka jendela setiap pagi atau hidupkan kipas angin.

3. Istirahat Cukup

Pastikan Bunda mendapatkan cukup istirahat karena rasa lelah dapat memperburuk mual. Hal ini juga terkait dengan perubahan hormon dan perubahan dalam sistem pencernaan selama kehamilan.

Selain mengembalikan energi dan vitalitas, istirahat yang cukup membantu sistem pencernaan rileks dan mengurangi potensi mual. Bahkan, membantu mengurangi tingkat kecemasan dan stres yang dapat memperburuk gejala mual.

4. Konsumsi Vitamin B6

Bunda juga bisa mengonsumsi Vitamin B6 setiap untuk mengatasi mual.

Perlu diingat untuk konsultasikan lebih dulu dengan penyedia layanan kesehatan atau dokter kandungan terkait dengan tentang suplemen dan perawatan apa pun untuk mual.

5. Hindari Makanan Berlemak dan Pedas

Makanan pedas dan berlemak dapat memicu mual pada ibu hamil karena kondisi hormon bumil memicu sensitivitas indera penciuman dan perubahan pada sistem pencernaan selama kehamilan.

Makanan pedas dan berlemak biasanya memiliki aroma yang kuat dan rasa yang intens, sehingga dapat lebih terasa oleh ibu hamil.

6. Hati-hati saat Konsumsi Vitamin Prenatal

Untuk melengkapi nutrisi selama hamil, Bunda disarankan untuk mengonsumsi vitamin atau suplemen tambahan. Akan tetapi, jika Bunda merasa mual setelah mengonsumsinya, coba untuk minum vitamin tersebut saat sedang makan camilan atau menjelang sebelum tidur.

Selain itu, Bunda bisa memilih vitamin atau suplemen yang bisa dikunyah untuk mencegah timbulnya rasa mual.

Bila belum berhasil, Bunda sebaiknya konsultasi dengan dokter kandungan untuk mengetahui cara lain untuk memenuhi nutrisi saat hamil.

7. Makan Permen

Rasa mual juga bisa dikurangi dengan menghisap beberapa jenis permen, seperti permen mint, jahe, jeruk atau permen asam. Beberapa permen dengan rasa ini memberikan sensasi yang segar yang membantu mengatasi rasa mual.

Perlu diingat respons terhadap makanan atau permen dapat bervariasi antar individu.

Beberapa ibu hamil akan lebih cocok dengan permen tertentu saja untuk mengatasi rasa mual.

Penting untuk memilih permen yang tidak mengandung bahan tambahan atau pemanis buatan yang dapat memicu atau memperburuk rasa mual.

8. Banyak Minum Air Mineral

Pastikan untuk minum air mineral dengan cukup sebanyak 8-12 gelas air setiap hari karena mempunyai banyak manfaat, seperti untuk pencernaan dan membantu membentuk cairan ketuban di sekitar janin.

Tak hanya itu, air mineral juga membantu nutrisi bersirkulasi dalam tubuh dan membantu limbah keluar dari tubuh.

Banyak ibu hamil yang tidak suka minum karena rasanya dianggap hambar atau berbau tanah sehingga menimbulkan rasa eneg.

Bunda merasakannya juga, coba minum air mineral Le Minerale yang terasa segar dan ada rasa manisnya.

Rasa manis Le Minerale tidak berasal dari pemanis buatan, tapi muncul secara alami karena kandungan mineral bernama bikarbonat.

Selain tidak bikin mual, Le Minerale juga kaya akan mineral alami karena berasal dari sumber mata air terpilih dari kedalaman 100 meter di bawah permukaan tanah, sehingga mineral yang terkandung di tiap tetesnya sangat alami.

Kandungan air mineral yang terkandung seperti kalsium, magnesium, sodium, potassium, nitrate, bikarbonat, sulfat dan klorida.

Tak hanya sehat, Le Mineral juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil karena menggunakan kemasan yang bebas BPA.

Sementara dari sisi higienitas, Le Minerale menggunakan teknologi mineral protection system untuk melindungi kandungan air mineral alami dari bakteri atau mikroba luar.

Ada juga pembungkus tutup botol (seal cap) untuk mencegah pemalsuan dan menjaga kandungan mineralnya tetap utuh sampai ke tangan masyarakat Indonesia.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *