JAKARTA, liputanbangsa.com – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendukung rencana pelayaran kapal pinisi untuk wisata menuju Ibu kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Langkah ini dianggap penting untuk memperkenalkan IKN kepada masyarakat luas. Terlebih lagi, ia menuturkan, potensi wisata di perairan Balikpapan sangat menarik untuk dinikmati.
“Potensi wisata di perairan Balikpapan yang masih hijau dan alami sangat mengagumkan dan sayang sekali apabila tidak dimaksimalkan. Karena itu, hari ini saya meninjau Pelabuhan Punggur, Pelabuhan ITCI, dan Pusat Suaka Orangutan yang rencananya akan menjadi rute pelayaran kapal pinisi untuk kepentingan wisata di wilayah Balikpapan, khususnya untuk menuju kawasan IKN,” ujar Menhub Budi dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/6/2024).
Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Laut telah menetapkan dua rute untuk layanan kapal pinisi, yakni dari Pelabuhan Semayang-Jembatan Pulau Balang (passing)-Dermaga PT ITCI KU (memutar)-Pelabuhan Semayang.
Kemudian untuk rute yang berkebalikan, yakni Dermaga PT ITCI KU-Jembatan Pulau Balang (passing)-Pelabuhan Semayang (memutar)-Dermaga PT ITCI KU.
Total waktu pelayaran diperkirakan selama 3 jam 30 menit. Sepanjang perjalanan, lanjut Menhub, wisatawan nantinya bisa menikmati beragam pengalaman menarik, mulai dari wisata kuliner, mengunjungi gedung serba guna dan jembatan Pulau Balang yang estetik, hutan bakau, penangkaran orangutan, hingga melihat hewan endemik lainnya, seperti ikan pesut, bekantan, hingga buaya.
“Adapun saat berada di wilayah IKN, wisatawan nantinya bisa menikmati city tour di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan menggunakan kendaraan ramah lingkungan. Ini tentu akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan,” imbuhnya.
Jalur Laut
Menurut dia, jalur laut pada dasarnya bisa memangkas waktu dari Balikpapan menuju IKN dibanding menggunakan transportasi darat.
Dengan demikian, wisatawan punya waktu lebih banyak untuk menikmati pengalaman di Ibu Kota baru tersebut.
Menhub Budi berharap penyediaan layanan angkutan laut untuk wisata ini bisa memberikan pengalaman yang unik bagi para wisatawan.
“Satu hal yang tak kalah penting, semoga langkah ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah sekaligus dalam rangka melestarikan budaya maritim tanah air,” ujar dia.
Adapun sebelumnya, Menhub juga telah mengajak Asosiasi Pengusaha Pelayaran Niaga Nasional Indonesia (INSA) untuk bekerja sama dalam pengadaan kapal pinisi di IKN.
IKN Dibangun untuk Apa?
Sebelumnya, Ibu Kota Negara akan dibangun untuk mencapai target Indonesia sebagai negara maju sesuai Visi Indonesia 2045.
Dibangun dengan identitas nasional, IKN akan mengubah orientasi pembangunan menjadi Indonesia-sentris, serta mempercepat transformasi ekonomi Indonesia.
Mengutip laman IKN, 2022-2024, pemindahan tahap awal ke kawasan IKN (K-IKN) membangun infrastruktur utama antara lain Istana Kepresidenan, Gedung MPR/DPR RI dan perumahan juga meliputi pemindahan ASN tahap awal, pembangunan dan beroperasional infrastruktur dasar untuk 500 ribu penduduk tahap awal.
Adapun Presiden Republik Indonesia akan merayakan HUT ke-79 RI di K-IKN pada 17 Agustus 2024.
2025-2035, membangun IKN sebagai area inti yang tangguh, mengembangkan fase kota berikutnya antara lain pusat inovasi dan ekonomi, menyelesaikan pemindahan pusat pemerintahan IKN, mengembangkan sektor ekonomi prioritas, menerapkan sistem insentif untuk sektor ekonomi prioritas serta mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Siapa Pencetus IKN?
Mengutip laman djkn.kemenkeu.go.id, ide pemindahan IKN pertama kali dicetuskan oleh Presiden Soekarno pada 17 Juli 1957.
Presiden Soekarno memilih Palangkaraya sebagai IKN. Hal ini berada di tengah kepulauan Indonesia dan wilayah yang luas.
Selanjutnya Presiden Soekarno menetapkan Jakarta sebagai IKN Indonesia dengan UU Nomor 10 Tahun 1964 pada 22 Juni 1964.
Pada 1990-an, ada wacana pemindahan IKN ke Jonggol. Kemudian pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, wacana pemindahan IKN kembali muncul seiring kemacetan dan banjir yang melanda Jakarta.
Selanjutnya pemindahan IKN baru serius digarap oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pada 29 April 2019, Presiden Jokowi memutuskan memindahkan IKN ke luar pulau Jawa dan dicantumkan dalam RPJMN 2020-2024.
IKN Berada di Provinsi Apa?
Perlu diketahui, Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berada di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Tujuan Dibangunnya IKN Nusantara:
Salah satu tujuan utama pemindahan ibu kota adalah untuk pemerataan pembangunan.
Saat ini, Pulau Jawa, khususnya Jakarta, menjadi pusat ekonomi dan pemerintahan Indonesia. Hal ini menyebabkan ketimpangan pembangunan dengan daerah lain di Indonesia.
Pengurangan Beban Jakarta: Jakarta saat ini menghadapi berbagai masalah, seperti kemacetan, polusi, dan banjir.
Pemindahan ibu kota diharapkan dapat mengurangi beban Jakarta dan memungkinkan kota ini untuk berkembang dengan lebih baik.
IKN Nusantara merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan Visi Indonesia 2045, yaitu menjadi negara maju, adil, dan makmur.
(ar/lb)