2 Personel Pasukan Perdamaian Indonesia Terluka dalam Serangan Tank Israel di Lebanon – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.com Dua personel pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon, UNIFIL terluka usai tank Israel menembaki sebuah menara pengawas.

Penembakan pada Kamis 10 Oktober 2024 di menara pengawas markas utama pasukan PBB di Ras al-Naqoura.

Naqoura terletak di selatan Lebanon dalam area yang disebut blue line dan pasukan perdamaian PBB berada kawasan tersebut di bawah mandat DK PBB untuk mendukung stabilitas Lebanon.

“Kedua anggota penjaga perdamaian berasal dari kontingen Indonesia, dan dalam kondisi baik setelah dirawat karena cedera ringan,” kata Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi melansir dari Reuters.

Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix mengungkapkan bahwa keselamatan lebih dari 10.400 pasukan di Lebanon semakin terancam.

Dirinya mengungkapkan bahwa operasi tersebut hampir terhenti sejak akhir September. Hal itu bertepatan dengan meningkatnya konflik Israel dengan Lebanon.

UNIFIL menyebut serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian sebagai pelanggaran berat hukum humaniter internasional.

Meski demikian, juru bicara pasukan Andrea Tenenti mengungkapkan bahwa Pasukan penjaga perdamaian PBB bertekad untuk tetap berada di pos mereka, meskipun ada serangan ataupun perintah dari militer Israel untuk pergi.

Gedung Putih mengatakan AS sangat prihatin dengan laporan bahwa pasukan Israel menembaki posisi PBB dan mendesak Israel untuk memberikan rinciannya.

Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi bahwa pasukannya beroperasi di wilayah Naqoura, dekat dengan pangkalan UNIFIL.

“Oleh karena itu, IDF menginstruksikan pasukan PBB di daerah tersebut untuk tetap berada di tempat yang dilindungi, setelah itu pasukan melepaskan tembakan di daerah tersebut,” kata IDF.

IDF menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan komunikasi rutin dengan UNIFIL.

Di New York, Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan Israel merekomendasikan UNIFIL pindah 5 km ke utara untuk menghindari bahaya saat pertempuran meningkat.

Danon mengatakan menyerang Hizbullah diperlukan agar 70.000 warga Israel yang mengungsi dapat kembali ke rumah mereka di Israel utara.

Pemerintah Lebanon melaporkan bahwa serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 2.169 orang di Lebanon sejak tahun lalu.

Sebagian besar korban tewas sejak 27 September, ketika Israel memperluas operasi militernya. Jumlah korban tidak membedakan antara warga sipil dan tantara.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *