Evaluasi Kinerja BPR BKK Jateng : Perlu Tangani Masalah Kredit Macet – Liputan Online Indonesia

TEGAL, liputanbangsa.com Komisi C menilai PT BPR BKK Jateng Cabang Tegal perlu mengevaluasi terjadinya rasio non-performing loans/NPL (kredit macet).

Tercatat, rasio NPL pada September pada tahun ini 12,50%. Persentase tersebut didapat dari 12 kantor kas di Cabang Tegal dan terdapat 5 kantor kas dengan rasio NPL dibawah 10%.

Dalam hal ini, Sekretaris Komisi C Anton Lami memberikan apresiasi kepada BPR BKK Jateng Cabang Tegal yang mampu menjaga rasio NPL hingga 12,50%, walaupun ada perbedaan di tiap kantor kas.

“Perbedaan tiap kantor kas sangat tinggi pasti ada something wrong. Dari hal itu, PT BPR BKK diharap bisa melakukan evaluasi dan penelitian di setiap kantor kas,” ungkap Anton Lami.

Hal itu disampaikannya saat Komisi C melakukan monitoring ke BUMD bidang keuangan, salah satunya BPR BKK Jateng, di Kota Tegal, Rabu (16/10/2024).

Dalam diskusi dengan pihak direksi BPR BKK Jateng, tidak hanya persoalan NPL yang dibahas tapi juga pencapaian kinerja pada tahun ini.

Dalam hal capaian kinerja, Kusnanto selaku Direktur Utama BPR BKK Jateng, yang didampingi Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jateng July Emmylia, menjelaskan PT BPR BKK Jateng sampai 2023 lalu mampu menutup akumulasi kerugian senilai Rp 20,7 miliar dan memberikan kontribusi deviden pada 2024 sebesar Rp 14,64 miliar.

Rinciannya, sebesar Rp 7,4 miliar penerimaan untuk Pemprov Jateng dan Rp 7,1 miliar penerimaan deviden kepada Pemerintah Kabupaten/ Kota.

“Kami harap bapak dan ibu dewan komisi yang baru ini bisa membantu mendukung kami ke depannya. Masih banyak PR (pekerjaan rumah) untuk BPR seperti konsolidasi dan lain-lain sehingga BPR BKK Jateng bisa lebih berkembang lagi,” ujarnya, didampingi Riyanto selaku Kepala BPR BKK Jateng Cabang Tegal.

Mendengarnya, Ketua Komisi C Bambang Hariyanto Baharudin mengaku apresiatif dengan capaian kinerja tersebut. Diharapkan, BPR BKK Jateng dapat terus berkontribusi positif untuk PAD Jateng.

“BPR BKK Jateng pada tahun kemarin adalah tahun yang penuh perjuangan, berusaha menutup kerugian hingga Rp 20,7 miliar. Semoga pada tahun ini menjadi tahun yang baik dan terus memberikan kontribusi yang baik pula sehingga bisa meningkatkan PAD di Jateng,” harap BHB, sapaan akrabnya. (Adv-Anf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *