SOLO – Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar bimbingan teknis pemenuhan gizi untuk pencegahan stunting di wilayah Solo Raya, Jumat (28/11/2025). Kegiatan yang diikuti ratusan pengawas Satuan Penyediaan Pemenuhan Gizi (SPPG) itu dipimpin Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran BGN, Brigjen (Purn) Suardi Samiran, di Hotel Novotel Solo.
Dalam pemaparannya, Suardi menekankan bahwa upaya mencegah stunting harus dimulai sejak masa kehamilan. Selama 1.000 hari pertama kehidupan, pemenuhan gizi ibu hamil hingga anak lahir menjadi tanggung jawab SPPG di wilayah masing-masing.
Usai kegiatan, Suardi menyampaikan bahwa BGN akan mempercepat pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) bagi ibu hamil. Ia menegaskan SPPG harus mengumpulkan data akurat dari posyandu, terutama terkait ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sebagai penerima manfaat. Ketidaktepatan data dinilai dapat membuat program tidak sasaran.
Meski di Solo Raya program yang sudah berjalan baru MBG untuk siswa sekolah, Suardi meminta seluruh SPPG segera mengimplementasikan program pencegahan stunting tersebut. Ia mengingatkan bahwa risiko stunting paling besar terjadi pada fase kehamilan hingga anak berusia tiga tahun.
Program MBG nantinya akan disalurkan langsung setiap hari kepada penerima manfaat melalui SPPG terdekat, dengan sistem pengiriman door to door. Jumlah bantuan yang dibagikan akan berbeda di setiap wilayah, menyesuaikan data ibu hamil, ibu menyusui, serta balita yang tercatat di posyandu.
Satu SPPG bakal membawahi empat hingga lima posyandu, dan penyaluran akan disesuaikan dengan data yang dihimpun masing-masing kepala SPPG. Suardi menyebut BGN menargetkan program MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita mampu menurunkan angka stunting di Solo Raya setidaknya 30 persen.
“Minimal kontribusinya di atas 30 persen. Kalau di bawah itu, tidak ada artinya,” ujarnya.**