liputanbangsa.com – Setelah menunggu tiga belas tahun dari film pertamanya Avatar (2009), kini film garapan sutradara James Cameron, Avatar: The Way of Water saat ini menduduki peringkat keenam sebagai film terlaris dalam sejarah box office global, mengalahkan “Spider-Man: No Way Home” yang sebelumnya berada di posisi tersebut.
Secara garis besar, Avatar: The Way of Water ini menceritakan kehidupan Jake Sully (Sam Worthington) setelah menikah dengan Neytiri (Zoe Saidana). Tidak sampai disitu saja, berbagai macam tantangan dan ancaman baru yang menghampiri mereka akan semakin menegangkan nantinya, ditambah dengan tampilan visualnya yang akan memukau penonton.
Film ini mampu meraup total pendapatan 1,35 milliar dollar AS jika dirupiahkan sekitar Rp 20,4 triliun, hal ini menunjukkan Avatar: The Way of Water dapat memperlihatkan performa yang baik di luar Amerika Utara. Pendapatan terbanyak disumbang oleh Cina dengan 214 juta dolas AS (Rp 3,2 triliun), serta Perancis dan Jerman masing-masing 122 Juta dolar AS (Rp 1,6 triliun).
Baca juga: Tertarik dengan Foto Video, Raih Prestasi di Dunia Perfilman – Liputan Online Indonesia
Berdasarkan catatan data Box Office Mojo per Rabu (18/1) waktu setempat, sekuel “Avatar” itu telah mengantongi pendapatan sekitar 1,928 miliar dolar AS atau sekitar Rp29,1 triliun secara global. Pendapatan tersebut mengungguli “Spider-Man: No Way Home” yang hanya menghasilkan 1,921 miliar dolar AS (Rp 29 triliun).
Sejak resmi ditayangkan di bioskop pada 16 Desember lalu hingga Rabu 18 Januari 2023, film yang berdurasi 3 jam 10 menit ini telah menghasilkan 574 dolar AS (Rp8,6 triliun) di pasar Amerika Utara.
Sementara itu, urutan lima film terlaris sepanjang masa yaitu Avatar dengan pendapatan 2,92 miliar dolar AS (Rp44,1 triliun), Avangers: Endgame dengan 2,79 miliar AS (Rp42,2 triliun), Titanic dengan 2,19 miliar dolar AS (Rp33,1 triliun), Star Wars: Episode VII – The Force Awakens dengan 2,06 miliar dolar AS (31,2 triliun), dan yang terakhir Avangers: Infinity War dengan 2,04 miliar dolar AS (Rp30,9 triliun). (afifah/lbi)