[ad_1]
RABANI Fajar Raharja berhasil mengukir prestasi di dunia perfilman. Kini ia telah menjadi assisten editor film yang dibintangi oleh para aktor papan atas nasional. Seperti Reza Rahardian, Anya geraldin dan Michelle Ziudith, dengan judul Garis Waktu. Hal itu dimulai dari ketertarikannya dengan Videografi dan Photografi sejak SMP, kemudian ketika duduk di bangku kuliah, ia mulai merealisasikannya dengan merambah di dunia film.
“Saya menyukai dunia perfilman karena dalam dunia nyata (skenario) tidak bisa dilakukan. Maka di dunia film ini bisa di lakukan sesuai keinginan kita. Sehingga dengan apa yang kita bayangkan bisa terwujud dan dan menjadi karya,” terangnya.
Pria kelahiran Sleman itu mengungkapkan, setelah duduk di bangku kuliah, ia mulai terjun dunia perfilman, karena diperkenalkan oleh teman-temannya tentang komunitas yang ada di kampus maupun yang ada di Yogyakarta. Kemudian membuat konten receh (ringan, Red) dan memburu lomba film pendek dan mendapatkan juara
“Pada tahun 2021 saya pernah menjadi assisten editor film di Yogyakarta, yang diperankan oleh Reza Rahardian, Anya Geraldin, dan Michelle Ziudith dengan judul Garis Waktu. Itu adalah pencapaian terbesar saya sampai sekarang,” ujarnya
Lebih lanjut, pria kelahiran 1998 itu, juga mempunyai grup film dan aktif membuat film pendek yang berkaitan dengan masalah yang dialami oleh kaum muda. Seperti film masalah percintaan, pertemanan, yang nantinya diunggah di media sosial.
“Saya sekarang sedang mengerjakan musik video mitty, dengan judul, ‘Mengapa Dia Masih Di Rahasiakan’ untuk penayangannya. Dan prestasi saya dalam dunia music video saya bekerjasama dengan Hanin Dhiya untuk membuat web series dan musik videonya,” ujarnya
Rabani mengatakan, dirinya pernah mendapatkan beberapa penghargaan antara lain, Best Sinematografi Film Festival Bogor, Best of The Best Film Fiksi (Subuh), TVC: Best Editing & VFX, Nominasi Best Sound Editing, Nominasi Best Idea & Concept Best Of The Best.
“Dengan saya terjun di dunia perfilman ini, saya berharap bisa menjadi cinematographer film nasional. Dan untuk perfilman di Indonesia bisa lebih baik dan mendunia agar bisa dinikmati bukan hanya oleh masyarakat Indonesia, namun mancanegara juga bisa mengakuinya,” imbuhnya. (cr4/all)
[ad_2]
Beranda