liputanbangsa.com – Film Badarawuhi di Desa Penari telah menjadi sorotan sejak perilisannya pada 11 April 2024.
Bahkan di hari pertama penayangan, Film Badarawuhi di Desa Penari meraih 344.507 penonton.
Sebagai prekuel dari film yang sukses besar, KKN di Desa Penari, film ini menarik perhatian banyak orang dengan janji untuk menjelaskan asal-usul sosok misterius Badarawuhi yang menghantui para mahasiswa dalam cerita sebelumnya.
Di tengah antusiasme penonton, muncul pertanyaan yang klasik dalam konteks film ini.
Benarkah cerita yang disajikan Film Badarawuhi di Desa Penari benar-benar berdasarkan kisah nyata?
Sebagai langkah awal untuk memahami kebenaran di balik film ini, perlu ditekankan bahwa kisah Badarawuhi berasal dari legenda lokal di wilayah Jawa Timur, terutama di Banyuwangi dan Jember.
Cerita ini mengisahkan tentang seorang penari cantik yang memiliki kekuatan magis dan sering dikaitkan dengan siluman ular.
Legenda ini telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, menjadi bagian integral dari warisan budaya masyarakat setempat.
Penting untuk diingat bahwa legenda itu sendiri sudah melalui proses perubahan dan interpretasi seiring berjalannya waktu.
Film Badarawuhi di Desa Penari mengambil inspirasi dari legenda tersebut, namun demikian, film ini tidak dapat dianggap sebagai representasi langsung dari cerita tersebut.
Para pembuat film dengan sutradara Kimo Stamboel di garis depan, telah mengambil kebebasan kreatif untuk menyajikan cerita yang lebih menarik dan mendalam.
Beberapa elemen dalam film ini jelas-jelas merupakan hasil imajinasi para pembuat film, dan tidak dapat ditemukan dalam cerita asli legenda tersebut.
Ini termasuk karakter tambahan, subplot, dan adegan yang dimasukkan untuk meningkatkan ketegangan dan kompleksitas cerita.
Salah satu tujuan utama film ini adalah untuk tetap menghormati warisan budaya dan tradisi Jawa Timur, sambil juga menyajikan hiburan yang menarik bagi penonton modern.
Dengan demikian, meskipun film ini mengambil langkah jauh dari kisah aslinya, tujuannya tetaplah untuk menghadirkan pengalaman sinematik yang memikat dan menghibur.
Jadi, apakah Badarawuhi di Desa Penari benar-benar berdasarkan kisah nyata?
Jawabannya cukup kompleks.
Meskipun cerita Badarawuhi memiliki akar dalam legenda lokal, film ini jelas-jelas merupakan karya fiksi yang mengambil inspirasi dari cerita tersebut.
Namun demikian, hal itu tidak mengurangi nilai film sebagai sebuah karya seni.
Dengan menggabungkan elemen budaya dan kreativitas, film ini memberikan kontribusi yang berharga dalam memperkenalkan warisan budaya Indonesia kepada penonton dalam dan luar negeri.
Sebagai penggemar film, kita bisa menikmati cerita Badarawuhi ini sebagai sebuah perjalanan imajinatif yang menyegarkan dengan sentuhan budaya yang kaya.
Film Badarawuhi di Desa Penari dibintangi oleh:
- Aulia Sarah sebagai Badarawuhi
- Adinia Wirasti sebagai Widya
- Aghniny Haque sebagai Ayu
- Susan Sameh sebagai Nur
- Jourdy Pranata sebagai Bima
- Reza Rahadian sebagai Pak Prabu.
(ar/lb)