KENDAL, liputanbangsa.com – Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kendal menggelar kegiatan Sekolah Bisnis Kendal Tahun 2024.
Kegiatan Sekolah Bisnis digelar selama dua pada Senin dan Selasa (8/10/2024) di Riverwalk Boja.
Kepala Bidang Kepemudaan, Disporapar Kendal, Retno Kurniawati mengatakan, peserta Sekolah Bisnis adalah pemuda yang sudah berwirausaha di Kabupaten Kendal.
Jumlah peserta sebanyak 30 orang yang lolos verifikasi setelah mendaftar secara online.
“Sebelumnya sudah ada seleksi, karena banyak yang mendaftar,” katanya.
Motto kegiatan ini adalah “Pemuda Maju, Kendal Handal”.
Narasumber Bio Hadikesuma, Konsultan Bisnis dari PT. BHMTC Indonesia – Yogjakarta.
Adapun fokus materi Sekolah Bisnis ini untuk menciptakan pengusaha muda Kendal yang handal.
Kepala Disporapar Kendal, Achmad Ircham Chalid mengatakan, tujuan kegiatan Sekolah Bisnis adalah mengembangkan minat dan motivasi pemuda untuk terjun ke dunia wirausaha.
Memberikan contoh profile wirausaha yang berhasil agar dapat memberikan semangat dan motivasi bagi wirausahawan muda yang baru memulai usaha.
“Tujuan lainnya adalah memberikan daya dukung bagi wirausaha muda agar lebih memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam menjalankan usahanya,” katanya.
Tujuan Sekolah Bisnis juga untuk memperbanyak wirausaha-wirausahawan muda yang mandiri, tangguh, memiliki daya saing tinggi di era digital.
Meningkatkan kapasitas dan pengembangan kewirausahaan atau pebisnis bagi pemuda di Kabupaten Kendal.
Tujuan utama Sekolah Bisnis ini menciptakan pengusaha muda Kendal yang handal.
Materinya meliputi Bedah Esensi Bisnis, Bedah Motivasi Diri, Bedah Peta Bisnis, Bedah Pasar, Bedah Keuangan, Menyusun Rencana Aksi, dan Monitoring Progress.
Peserta juga mendapat tugas paska pelatihan, yakni membuat daftar impian, membuat target, mencari role model, berkenalan dengan orang baru dan bermain cashflow.
Peserta juga diminta untuk menonton video rekomendasi dan membaca buku rekomendasi.
Tugas lainnya adalah membuat daftar nama, membuat kartu nama, melakukan survei dan membuat BMC, melengkapi Kanal Digital, membuat Profil Usaha.
Selain itu juga diminta untuk menambah Reseller, mencatat Keuangan Usaha, menggaji diri sendiri dan melegalkan usaha.
Disampaikan pula tentang permasalahan atau kendala yang menghambat perkembangan bisnis, di antaranya tidak fokus, sulit membagi prioritas, usahanya seperti stagnan, sulit memasarkan produk dan tidak merasakan uang usaha.
Agar bisa bersaing dengan banyaknya produk yang sejenis, maka harus membangun keunikan produk. Keunikan yang dibuat secara sengaja sebagai pembeda terhadap kompetitor untuk memperkuat positioning.
Â
(lb/lb)