Firaun yang Mengejar Nabi Musa hingga Ditelan Laut Merah – Liputan Online Indonesia

ByRedaksi

21 Januari 2023

[ad_1]

Firaun yang mengejar Nabi Musa menjadi salah satu kisah yang tertulis dalam Al Quran. Sebab, pada saat Firaun berusaha mengejar Nabi Musa untuk membunuhnya, justru dia yang celaka dan tenggelam hingga mati di laut. Dalam sejarah nabi ini, Firaun khawatir kerajaannya akan hancur.

Firaun merupakan seorang raja yang kejam pada masa Nabi Musa AS. Ia merupakan raja yang mengaku sebagai Tuhan yang ingin disembah. Kemudian Nabi Musa diutus oleh Allah untuk memerangi Raja Firaun tersebut.

liputanbangsa.com: Mukjizat Nabi Hud kepada Kaum ‘Ad untuk Mengajak ke Jalan Benar

Kisah Firaun yang Mengejar Nabi Musa

Kisah Firaun dan Nabi Musa ini berawal dari keberaniannya dalam menentang raja kafir tersebut. Ia berdakwah dan meminta agar orang-orang meninggalkan Firaun dan menyembah pada Allah.

Nabi Musa merupakan satu-satunya orang yang saat itu paling berani menentang kepemimpinan Firaun. Bahkan, Nabi Musa juga berani mengajak Firaun untuk tobat dan mencoba meluluhkan hati Firaun, sebab ia telah melampaui batas.

Nabi Musa Gagal Meluluhkan Firaun

Rencana Nabi Musa untuk mengajak Firaun untuk menyembah pada Allah justru mengalami kegagalan. Hal tersebut justru menjadikan Firaun memerintahkan kepada pasukannya untuk menangkap dan membunuh nabi Musa. 

Sampai pada akhirnya Firaun dan pasukannya mengejar Nabi Musa beserta pengikutnya.  Ketika peristiwa pengejaran tersebut, mereka terjebak di ujung perbatasan laut. Sehingga, tidak ada lagi jalan yang bisa dilakukan selain menyeberangi laut tersebut.

Akhirnya Nabi Musa minta pertolongan kepada Allah dan Allah memerintahkan nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya. Ketika memukulkan tongkatnya, Nabi Musa berdoa kepada Allah agar lautan tersebut bisa terbelah.

Akhirnya, Allah mengabulkan doa Nabi Musa. Sehingga pada saat tongkat tersebut Musa pukulkan ke laut, lautan yang akan Nabi Musa seberangi bisa terbelah.

Sesudah lautan tersebut terbelah Nabi Musa dan pengikutnya bisa berjalan pada tengah-tengah lautan yang terbelah itu. 

Melihat Musa dan pengikutnya berjalan lewat tengah-tengah laut yang terbelah, Firaun dan pasukan akhirnya memutuskan untuk mengejar Nabi Musa.

Namun sayang sekali, saat tengah-tengah perjalanan, laut yang terbelah kembali menutup. Sehingga, Firaun dan pasukannya ikut tenggelam ke dasar lautan.

liputanbangsa.com: Sejarah Turunnya Kitab Zabur untuk Nabi Daud AS

Nama Firaun pada Masa Nabi Musa

Firaun sebenarnya merupakan nama gelar untuk raja atau ratu yang memiliki kekuasaan untuk memerintah Raja Mesir kuno. Jadi Firaun itu digambarkan sebagai penguasa Mesir kuno yang mempunyai sifat zalim terhadap kaum lemah.

Firaun juga memiliki pasukan bersenjata dan menganggap dirinya sebagai Tuhan yang ingin disembah oleh pengikutnya. Sifat sombong inilah yang membuat Nabi Musa ingin memeranginya. 

Dalam surat Al Quran telah menceritakan jika Firaun akhirnya meninggal dan tenggelam di laut merah bersama pasukannya saat mengejar nabi Musa AS. Akan tetapi, dalam Al Quran tidak menyebutkan secara jelas siapa nama Firaun yang hidup pada masa Nabi Musa.

Kemudian, siapakah nama Firaun yang mengejar Nabi Musa hingga mati tenggelam di tengah laut merah? Hal inilah yang seringkali menjadi pertanyaan.

Sejarahnya dalam peradaban Mesir Kuno yang sudah berjalan kurang lebih 3000 tahun penguasa Mesir yang bergelar Firaun sudah ada lebih dari 100 orang. 

Firaun yang tertera dalam Al Quran masih banyak yang memperdebatkan siapa dia sesungguhnya. Akan tetapi sebagian besar ada yang meyakini jika Firaun yang mengejar Nabi Musa saat itu adalah Ramses II.

Namun, ada juga yang menjelaskan jika Firaun lain selain Ramses 11 yang hidup pada zaman Nabi Musa.

Meski belum diketahui secara pasti siapa nama Firaun sebenarnya yang hidup pada masa Nabi Musa, Firaun yang kejam tersebut menjadi satu-satunya Firaun yang tertera dalam Al Quran.

liputanbangsa.com: Azab Kaum Tsamud yang Pedih dan Kisah Nabi Sholeh

Firaun Merupakan Raja Paling Kejam

Firaun zaman Nabi Musa yaitu penguasa yang kejam dan tidak ingin ada seorang pun yang menghancurkan kekuasaannya. Bahkan, sebelum Nabi Musa muncul, Firaun tega memerintahkan kepada orang-orang agar membunuh bayi laki-laki yang lahir pada saat itu.

Ini menandakan kekejaman Raja Firaun yang ingin menjadi satu-satunya penguasa. Akan tetapi, Allah memberikan azab kepadanya. Firaun yang mengejar Nabi Musa bersama dengan pasukannya akhirnya tenggelam di laut merah dengan kondisi mulut tersumbat pasir sampai tenggorokan. (R10/HR-Online)

[ad_2]
Beranda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *